Perilaku Konsumtif Mahasiswa di Yogyakarta


Dalah kehidupan masyarakat biasanya yang sering menunjukkan status sosial ekonomi adalah mahasiswa.

Berdasarkan data pusat statistic provinsi D.I. Yogyakarta tahun 2012-2013, jumlah mahasiswa di perguruan tinggi Yogyakarta sebanyak 6980. Perguruan-perguruan tinggi yang memberikan sumbangan data yaitu Universitas Gadjah Mada 15.110 mahasiswa, Universitas Negeru Yogyakarta 32.646 mahasiswa, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 14.740 mahasiswa, Institut Seni Indonesia 3.445 mahaiswa, Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional 639 mahasiswa, Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta 264 mahasiswa, Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Nasional 73 mahasiswa, Sekoah Tinggi Multimedia MMTC 520 mahasiswa, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian 160 mahasisa, Politeknik Kesehatan 2.083 mahasiswa.

Mahasiswa sebagai konsumen dari maraknya toko-toko maupun  mall yang menjamur di yogyakarta, merupakan sasaran empuk bagi pelaku ekonomi khususnya produsen. Pasalnya, dikalangan mahasiswa tersebut tentu terdapat sekelompok golongan orang-orang yang memiliki gaya hidup yang tinggi dengan mengikuti perkmbangan zama. Hal tersebut menunjukkan perilaku yang konsumtif dikalangan mahasiswa. Perilaku konsumtif mahasiswa tersebut disebabkan oleh:
1.      Keinginan untuk menaikkan status sosial
2.      Ingi terlihat berbeda dari yang lain.
3.      Mengikuti trend
4.      Terpengaruh gaya hidup di lingkungan sekitar yang hight class

Dengan maraknya perilaku konsumtif mahasiswa tersebut tentu memberikan dampak yang negative seperti:
  1. Gaya hidup masasiswa menjadi bebas dan tidak teratur.
  2. Pemborosan akibat gaya hidup yang konsumtif terhadap suatu produk
Agar dapat menghindari perilaku konsumtif tersebut mahasiswa haruslah bisa menahan keinginan yang tidak terlalu mendesak seperti:
  1.  Mahasiswa harus dapat memilih produk yang tidak hanya menarik dari segi desain namun juga memperhatikan fungsi dari produk tersebut.
  2. Mahasiswa harus lebih mengutamakan kebutuhan primer dibanding kebutuhan lainnya yang bersifat sekunder atau tersier.
  3. Mahasiswa harus lebih bikal  dalam memilih barang agar tidak terjebak dala perilaku konsumtif.
  4. Mahasisa harus mampu mengontrol keungan dengan baik dengan cara berhemat serta memiliki kesdaran diri tinggi bahwa perilaku konsumtif merupakan bentuk gaya hidup yang hedonisme.
Budaya konsumtf yang ada dari tiap-tiap mahasiswa merupakan suatu sifat dari watak setiap individu sebagai makhluk yang tidak pernah puas akan sesuatu hal muncul dari dalam diri manusia, perkembangan sosial dan teknologi juga turut mempengaruhi hal tersebut. inilah yang akhirnya empercepat lahirnya watak konsumtif yang dikarenakan cara berpikir yang pendek dan brand switching khususnya dalam diri mahasisa yang berasal dari golongan menengah keatas.

No comments:

Post a Comment