Dalam kedudukannya sebagai suatu yang substantif , iptek telah menyentuh semua segi dan sendi kehidupan secara ekstensif.
Adapun perubahan tersebut dapat dilihat pada masyarakat yang mengalami suatu transisi simultan seperti:
- Masa transisi masyarakat yang pada awalnya agraris-tradisional menuju msyarakat dengan budaya industri-modern. Peran dari mitos mulai diambil oleh akal pikiran. bukan hnya kekuatan dari kosmik yang secara mitologik dianggap sebagai penguasaan alam sekita, melainkn akal pikiran dengan daya penalaran yang handal yang kini dijadikan kerangka acuan untuk meramalkan dan mengatur kehidupan.
- Masa transisi dari kebudayaan etnis-kedaerahan menuju budaya nasional kebangsaan. Penataan struktur pemerintahan, sistem pendidikan, pembentukan dan pengaturan lembaga-lembaga sosial, penanaman nilai-nilai etik dan moral secara intensif, merupakan upaya serius untuk membina dan mengembangkan jati diri sebagai suatu kesatuan bangsa.
- Masa transisi budaya nasional-kebangsaan menuju budaya globl-mondial. Visi, orientasi dan persepsi mengenai nilai-nilai universal seperti hak-hak asasi, demokrasi, keadilan, kebebasan juga mengenai masalah lingkungan dilepaskan dari ikatan fanatisme primordil kesukuan, kebangsaan atupun keagamaan, mengendor menuju ke kesadaran mondial dalam suatu kesatuan sintesis yang lebih konkret dalam tata operasionl.
Implikasi dari globalisasi menjadi semakin kompleks, karena di sisi lain masyarakat hidup dengan standar ganda. Di satu pihak sementara orang ingin mempertahankan niali-niali budaya lama yang diimprovisasikan untuk melayani perkembangan baru yang kemudian disebut sebagai lahirnya budaya sandingan, sedangkan pihak lain muncul tindakan yng bersifat melawan terhadap perubahan-perubahan yang dirasakan sebagai penyebab nestapa dari mereka yang merasa dipinggirkan, tergeser dan tergusur dari tempat ke tempat dan dari waktu ke waktu tidak terlayani oleh masyarakat, yang disebut sebagai budaya tandingan.
Sumber: Lihat didaftar pustaka
No comments:
Post a Comment