Biaya Produksi


Biaya Ekonomi Versus Biaya Akuntansi
Biaya akuntasi biaya adalah biaya actual ditambah biaya penyusutan atas peralatan modal sedangkan biaya ekonomi adalah biaya yang  timbul atas pengguanan sumber daya ekonomi dalam proses produksi. Kata ekonomi menyiratkan membedakan biaya yang daapt dikendalikan perusahaan dan biaya yang tidak dapat dikendalikan. Istilah ini juga memberitahukan kita untuk mempertimbangkan seluruh biaya yang relevan terhadap produksi. Modal tenga kerja dan bahan mentah jells merupakan sumber daya yang harus dilibatkan. Tetapi perusahaan mungkin menggunakan sumber daya lain denan biay yang tidak begitu kentara, tetapi sama pentingnya.

Produksi


Keputusan Produksi Suatu Perusahaan
Keputusan perusahaan serupa dengan keputusan pembelian konsumen, dan dapat pula ditelaah melalui tiga tahap yaitu:
1.      Teknolofi produksi
2.      Kendala biaya
3.      Pilihan input.
Ketiga langka ini merupakan fondasi teori perusahaan. Teori perusahaan merupakan penjelasan tentang bagaimana perusahaan membuat keputusan produksi yang meminimalkan biaya dan bagaimana biayanya bervariasi seiring dengan output.

KETIDAK PASTIAN DAN PERILAKU KONSUMEN


1.      Menjabarkan risiko
Probabilitas
Probabilitas merupakan kecenderungan suatu hasil tertentu akan terjadi. Penafsiran mengenai probabilitas dapat bergantun pada sifat dari kejadian tidak terduga tersebut, pada keyakinan dari orang-orang atau keduanya. Salah satu penafsiraobjektif mengenai probabilitas bersandar pada frekuensi dimana kejdian tertentu cenderung terjadi. Probabilitas digunakan dalam menghitung dua pengukuran penting yang membantu kita menjabarkan dan membandingkan pilihan-pilihan beresiko. Salah satu pengukuran ini adalah ilia yng diharapkan dan lainnya adalah variabilitas dari berbagai kemungkinan hasil.

Permintaan Individu dan Pasar

Dalam perubahan harga terdapat kurva harga konsumsi, yaitu kurva yang melacak kombinasi yang memaksimalkan utilitas dari dua barag ketika harga salah satu barang berubah. Contoh perubahan harga barang ini yaitu: pada awalnya harga makanan adalah $1, harga pakaian $2 dan pendapatan konsumen $20. Pilihan konsumen berada pada titik B pada gambar 1.1, disini konsumen membeli 12 unit makanan dan 4 unit pakaian,, sehingga mencapai tingkat utilitas seperti yang ditujukkan kurva U2. Perhatikan kurva 1.2 yang menunjukkkan hubungan antara harga makanan dan

Memahami keputusan belanja konsumen

Memahami keputusan belanja konsumen akan membantu dalam memahami seberapabesar perubahan pendapatan dan harga mempengaruhi permintaan atas barang dan jasa dan mengapa permintaan atas sebagia produk lebih sensitive terhadap harga dan pendapatan ketimbang produk lain. Berikut 3 langkah dalam memahami perilaku konsumen yaitu:
1.     

Ekonomi Mikro: Dasar-dasar Penawaran dan Permintaan

Salah satu cara untuk mengapresiasikan relevansi ilmu ekonomi adalah dengan memahami dasar-dasar penawaran dan permintaan. Analisis penawaran-permintaan merupakan landasan fundamental dan alat yang mumpuni dapat diterapkan pada beragam persoalan menarik dan penting, diantaranya yaitu:
1.      Memahami dan memperdiksi bagaimana perubahan kondisi ekonomi dunia berdamak pada harga pasar dan produksi
2.      Mengevaluasi dampak dari pengendalian harga pemerintah, upah minimum, dukungan harga, dan insentif produksi.
3.      Mencermati bagaimana pajak, subsidi, tarif dan kuota impor berdampak pada konsumen dan produsen
Variasi dalam harga dan kuantitas dari wakktu ke waktu bergantung pada bagaimana penawaran dan permintaan merspons variabel ekonomi lain, seperti kegiatan ekonomi agrregat dan biaya tenaga kerja yang memag selalu berubah.

Permintaan dan Penawaran
Permintaan merupakan sejumlah barang dan ataupun jasa yang diinginkan untuk dapat  dibeli, sehingga dapat memenuhi kebutuhan disetiap berbagai tingkat harga & waktu tertentu di pasar.
Permintaan dapat dibagi menjadi:
·         Permintaan absolut: permintaan terhadap barang dan jasa secara umum, dengan disertai atau tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli.
·         Permintaan efektif: permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai dengan kemampuan untuk membeli.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu:
1.      Harga barang itu sendiri
2.      Pendapatan masyarakat
3.      Intensitas kebutuhan
4.      Selera
5.      Barang pengganti

Penawaran  merupakan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan pada waku tertentu pada berbagai tingkat harga. Terdapat dua variabel ekonomi dalam penawaran ini yaitu jumlah barang yang ditawarkan (Qs) dan tingkat harga (P). Hubungan kedua variabel ini dijelaskan pada hukum penawaran.
Hubungan kedua variabel itu menunjukkan hubungan yang positif:

Qs = f (P)

Tinggi rendahnya jumlah barang yang ditawarkan bergantung pada tingkat harga. 

Qs = a + bp dengan syarat a - 0, b > 0 


Harga Keseimbangan
Equilibrium atau harga keseimbangan merupakan suatu titik pertemuan antara permintaan dan penawaran. Oleh karena itu, pertemuan permintaan dan penawaran terjadi di pasar yang menghasilkan keseimbangan sering disebut keseimbangan pasar.
Adapun syarat terjadinya keseimbangan ini adalah, permintaan harus sama dengan penawaran Qd = Qs. Keseimbangan ini terjadi pada tingkat harga yang sama.  Harga memiliki kedudukan  sebagai variabel bebas sedangkan jumlah barang yang diminta berfungsi sebagai variabel terikat. Hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat negatif.

Q = f (P)

 Dapat dirtikn bahwa jumlah barang bergantun pada tingkat harga. Jika harga berubah, jumlah barangpun juga akan berubah.

Mekanisme pasar
Mekanisme pasar adalah kecenderungan di pasar bebas dimana harga berubah hingga pasar menemui titik keseimbangan yakni hingga kuantitas penawaran dan permintaan sama. Pada titik ini, karena tidak terjadi kelebihan permintaan atau penawaran maka tidak ada tekanan bagi harga untuk berubah lebih lanjut. Penawaran dan permintaan mungkin tidak selalu dalam keadaan ekuilibrium, dan sebagian pasar mungkin tidak segera mencapai kesetimbangan ketika kondisi mulai berubah. Namun kecenderungan bagi pasar adalah mencapai titik setimbang.
Ketika kita menggambar dan menggunakan kurva pepnawaran dan permintaan, kita mengasumsikan bahwa pada harga apapun, sejumlah kuantitas akan diproduksi dan dijual. Asumsi ini hanya akan masuk akal apabila pasar setidaknya bersifat kompetitif (penjual maupun pembei memiliki kekuatan pasar yang kecil, hanya memiliki pengaruh yang kecil terhadap harga pasar). Saat kita menghadapi kurva penawaran dan permintaan secara implisit kkit mengasumsikan bahwa yang sedang dihadapi adalah pasar persaingan.

Perubahan dalam Ekuilibrium Pasar

 Pada kurva  telah terjadi pergeseran dari S ke S , mungkin dikarenakan adana penurunan bahan mentah. Harga pasar menjadi turun juga dari P1 ke P3 dan kuantitas total yang dihasilkan bertambah dari Q1 ke Q3. Biaya yang lebih rendah menghasilkan harga yang lebih rendah dan penjualan meningkat.

Kurva tersebut menunjukkan apa yang terjadi setelah pergeseran ke kanan kurva permintaan akibat dari peningkatan pendapatan. Harga dan kuantitas baru terjadi setelah permintaan setimbang dengan penawaran. Konsumen membayar harga yang lebih tinggi dan perusahaan menghasilkan kuantitas yang lebih banyak sebagai akibat dari peningkatan pendapatan.

Pergeseran kekanan pada penawaran dan permintaan menghasilkan harga yang sedikit lebih tinggi (dari P1 ke P2) dan kuantitas yang jauh lebih besar (dari Q1 ke Q2) secara umum harga dan kuantitas akan berubah bergantung pada sejauh mana kurva penawaran dan permintaan bergeser dan bentur kurva-kurva tersebut. Untuk memperkirakan ukuran dan arah perubahan ini, kita harus mengenali secara kuantitatif ketergantungan penawatan dan permintaan terhadap harga dan variabel-variabel lain.

Elastisitas Penawaran dan Permintaan
Permintaa atas suatu barang tidak hanya bergantung pada harganya tetapi juga pada pendapatan konsumen dan harga barang lain. Demikian juga dengan penawaran bergantung pada harga dan variabel yang mempengaruhi biaya produksi. Elastisitas mengukur sensitivitas dari satu variabel terhadap variabel lain. Secara spesifikasi, elastisitas adalah jumlah yang memberitahukan persentase perubahan yang akan terjadi pada salah satu variabel dalam merespon peningkatan 1 persen pada variabel lain. Elastisitas harga permintaan dituliskan Ep.
Ep = (%∆Q)/ (%∆P)
Dimana %∆Q adalah persentase perubahan kuantitas permintaan dan persentase perubahan harga. Selain itu juga elastisitas harga permintaan dapat dituliskan sebagai berikut:

Elastisitas harga permintaan biasanya bernilai negative. Saat suatu barang meningkat, kuantitas permintaan biasanya menurun. Oleh karena itu ∆Q/∆P (perubahan dalam kuantitas atas perubahan dalam harga) menjadi negative, seperti halnya E. Ketika besaran elastisitas harga lebih besar dari 1, dapat kita katakana bahwa permintaan tersebut elastis terhadap harga karena persentase penurunan dalam kuantitas permintaan lebih besar dibandingkan persentase peningkatan dalam harga. Jika besaran elastisitas  kurang dari 1 maka permintaan dikatakan inelastic terhadap harga. Elastisitas harga permintaan suatu barang bergantung pada ketersediaan barang lain yang dappat mensubtitusikannya.ketika tersedia barang pengganti yang serupa, peningkatan harga akan menyebabkan konsumen banyakk membeli barang tersebut dan membeli banyak barang penggantinya. Permintaan kemudian menjadi sangat inelastic terhadap harga. Jika tidak terdapat barang pengganti yang serupa, permintaan akan cenderung inelastic terhadap harga.

Kurva permintaan linear


Kurva menyatakan bahwa elastisitas harga permintaan adalah perubahan pada kuantitas yang terkait dengan perubahan harga ∆Q/∆P dikalikan rasui harga terhadap kuantitas yaitu P/Q. Tetapi saat kita bergerak menuruni kurva, ∆Q/∆P munkin berubah, dan harga juga kuantitas akan selalu berubah. Dengan demikian elastisitas harga haruslah diukur pada titik tertentu disepanjang kurva permintaan dan biasanya berubah saat kita bergerak di sepanjang kurva.

Prinsip ini dapat mudah diamati melalui kurva permintaan linear yaitu kurva permintaan dalam bentuk Q = a –bP
Semakin curam kemiringan kurva, semakin inelastic permintaanya.

Q*
 
kuantitas
 
kuantitas
 



Kurva diatas menunjukkan kurva permintaan yang mencerminkan permintaan elastis tak hingga: dimana konsumen akan membeli sebanyak mungkin pada harga tuunggal P*. bahkan untuk peningkatan terkecil pada harga di atas tingkat ini pun, kuantitas permintaan akan turun hingga nol, dan untuk penurunan harga berapapun kuantitas permintaan bertambah tanpa batas. Sedangkan kurva yang kedua mencerminkan permintaan inelastic sempurna yaitu konsumen akan membeli kuantitas Q* yang tetap berapapun harga yang berlaku.

Elastisitas permintaan lain
Elastisitas yang terkait dengan variabel lain selain harga yaitu elastisitas pendapatan permintaan yaitu persentase perubahan dalam kuantitas permintaan, Q yang diakibatkan dari peningkatan I persen pendapatan I:

Permintaan atas sebagian barang juga dipengaruhi oleh harga barang lain, Elastisitas harga silang permintaan menyatakan adanya persentase perubahan dalam kuantitas permintaan atas suatu barang yang diakibatkan dari adanya peningkatan 1 persen harga barang lain. Jadi, elastisitas permintaan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dimana Qb adalah kuantitas dan Pm adalah harga

Elastisitas Penawaran
 Elastisitas penawaran merupakan persentase perubahan dalam kuantitas penawaran yang diakibatkan adanya peningkatan 1 persen pada harga. Elastisitas penawaran biasanya bersifat positif karena harga yang lebih tinggi memberikan insentif bagi produsen untuk meningkatkan outpun. Selain itu juga elastisitas penawaran dapat dikaitkan dengan tingkat bunga, upah dan harga bahan mentah dan barang setengah jadi lainnya yang digunakan untuk produksi suatu barang.


Elastisitas Titik  dan Busur
Elastisitas permintaan titik merupakan harga pada titik tertentu pada kurva permintaan contohnya elastisitas permintaan pada titik tertendu pada kurva permintaan. Elastisitas permintaan titik dapat bervariasi bergantung pada dimana titik tersebut diukur sepanjang kurva permintaan.
Elastisitas permintaan busur merupakan elastisitas harga yang dihitung berdasarkan serangkaian harga. Selain memilih harga awal atau harga akhir, kita dapat menggunakan rata-rata kedua harga () dan kuantitas permintaan () yang dapat dilihat persamaanya yaitu:
Elastisitas busur = (∆Q/∆P) ()
Elastisitas busur selalu terletak diantara ( tetapi tidak selalu berada di tengah-tengah elastisitas titik yang diukur dari harga terendah dan tertinggi. Meskipun elastisitas permintaan busur terkkadang berguna, para ekonom biasanya menggunakan kata “elastisitas” untuk merujuk pada elastisitas titik.

Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Apabila kita menanyakann berapa besar perubahan permintaan atau penawaran dalam merespon perubahan harga, kita harus memahami tentang waktu yang dibutuhkan sebelum mengukur perubahan dalam kuantitas permintaan atau penawaran  karena secara garis besar kurva permintaan dan penawaran jangka pendek bentuknya sangat berbeda dengan kurva jangka panjang.

Elastisitas Permintaan
Untuk kebanyakan orang, permintaan lebih bersifat elastis harga dalam jangka panjang dibandingkan jangka pendek karena orang-orang membutuhkan waktu untuk mengubah pola konsumsi mereka selain itu juga permintaan suatu barang mungkin terkait dengan cadangan barang lain yang berubah lambat. Disisi lain, untuk barang-barang tertentu hal sebaliknya yang berlaku yaitu permintaan lebih elastis dalam jangka pendek ketimbang jangka panjang karena bersifat tahan lama contohnya seperti televisi.
Elastisitas pendapatan berbeda pada masing-masing bentuk jangka pendek dan panjangnya. Bagi sebagian besar barang dan jasa, makanan, minuman, bahan bakar, hiburan dan sebagainya, elastisitas pendapatan permintaan lebih besar dalam jangka panjang ketimbang jangka pendek. Sedangkan untuk barang yang lebih tahan lama, hal sebaliknya berlaku karena permintaan atas barang tahan lama berfluktuasi tajam dalam merespons perubahan pendapatan jangka pendek.
Dalam Industri siklis, industry yang menghasilkan barang-barang seperti ini cukup rentan terhadap perubahan kondisi makroekonomi, dan terutama terhadap siklus bisnis-resensi dan ledakan ekonomi. Oleh sebab itu, industry demikian sering kali disebut dengan industry siklis, pola penjualan mereka cenderung memperbesar perubahan siklis pada produk domestic bruto (PDB) dan pendapatan nasional.


Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran juga berbeda antara bentuk jangka panjang dan jangka pendeknya. Untuk sebagian besar produk, penawaran jangka panjang lebih bersifat elastis terhadap harga ketimbang penawaran jangka pendek. Perusahaan menghadapi kendala kapasitas pada jangka pendek dan memerlukan waktu untuk mengembangkan kapasitas yaitu membangun fasilitas produksi baru dan merekrut tenaga kerja. Untuk jangka pendek perusahaan dapat meningkatkan output melalui fasilitas yang dimiliki sekarang dengan menambah jam kerja perminggu, membayar tenaga kerja untuk bekerja lembur dan merekrut tenaga kerja baru. Perusahaan akan lebih mampu memperbanyak out[ut ketika mereka memiliki waktu yang cukup untuk mengembangkan fasilitas dan merekrut tenaga kerja permanen yang lebih banyak. Bagi sebagian barang, penawaran bersifat lebih elastis dalam jangka pendek ketimbang jangka panjang. Barang-barang tersebut bersifat tahan lama dan dapat didaur-ulang sebagai bagian dari penawaran apabila harga meningkat. Contohnya penawaran logam bekas yang dilelehkan berkali-kali dan dibentuk kembali. Ketika harga tembaga meningkat, kenaikan ini memberikan insentif untuk mengubah tembaga bekas menjadi penawaran baru,  sehingga penawaran sekundernyapun dari awal sudah naik tajam tetapi candangan logam bekas yang berkualitas baik menurun sehingga membuat proses pelelehan, pemurnian dan pembentukan lebih mahal. Penawaran sekunder menjadi berkontraksi sehingga elastisitas harga penawaran sekunder jangka panjang lebih kecil ketimbang elastisitas jangka pendeknya.

Memahami dan Memprediksi Dampak dari Perubahan Kondisi Pasar
Untuk menggunakan kurva penawaran dan permintaan dalam menganalisis dan memprediksi dampak dari perubahan kondisi pasar, kita harus mulai menghubungkan angka. Pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mencocokkan kurva permintaan dan penawaran linear kedalam data pasar. Tujuannya adalah menuliskan kurva penawaran dan permintaan yang cocok atau konsisten dengan angka-angka tersebut. Kemudian dapat menentukan secara numeris bagaimana perubahan suatu variabel dapat menyebabkan penawaran atau permintaan bergeser sehingga berdampak pada harga dan kuantitas pasar.
Permintaan Q = a – bp
Penawaran  Q = c  + dp
Langkah 1: Setiap elastisitas harga baik itu penaaran maupun permintaan dapat ditulis sebagai berikut ini:
E = (P/Q) (∆Q/∆P)
Dimana ∆Q/∆P merupakan perubahan dalam kuantitas permintaan atau penawaran yang terjadi akibat adanya perubahan kecil pada harga. Untuk kurva linear ∆Q/∆P adalah konstan. ∆Q/∆P = d untuk penawaran dan ∆Q/∆P = -b untuk permintaan. Subtitusi dari ∆Q/∆P kedalam rumus elastisitas:
Permintaan:       ED = -b(P*/Q*)
Penawaran:       ES  = d(P*/Q*)
Dimana P* dan Q* adalah harga dan kuantitas ekuilibrium yang telah dimiliki datanya dan ingin di gambarkan kurvanya. Karena kita telah memiliki angka untuk ES, ED, P* dan Q*, kita dapat menyubstitusikan angka-angka tersebut dan mendapatkan nilai b dan d.

Langkah 2: setelah mengetahui b dan d, sehingga dapat menyubtitusikan angka-angka ini juga untuk P* dan Q* kedalam persamaan dan menyelesaikan konstanta lain yaitu a dan c.
a = Q* + bP*
Kemudian menggunakan data yang kita dapatkan untuk Q* dan P* bersama dengan angka yang telah dihitung pada langkah 1 untuk mencari b untuk mendapatkan a.

Dampak Intervensi Pemerintah-Pengendalian Harga


Kurva mengilustrasikan dampak dari pengendalian harga. P0 dan  Q0  merupakan harga dan kuantitas ekuilibrium yang berlaku tanpa adanya peraturan pemerintah. Akan tetapi, pemerintah telah memutuskan bahwa P0 terlalu tinggi dan memberlakukan bahwa harga tidak bisa melebihi harga tertinggi maksimum yang diizinkan, dinyatakan dengan Pmax. Pada harga yang lebih produsen akan mengurangi produksi, dan kuantitas penawaran akan menurunkan Q1. Disisi lain, konsumen akan menambah permintaan pada harga rendah tersebut; mereka akan menambah permintaan pada kuantitas Q2 oleh karena itu melebihi penawaran dan kelangkaanpun terjadi atau dengan kata lain, terjadi kelebihan permintaan. Jumlah kelebihan permintaan ini addalah Q2 – Q1.
Tanpa adanya pengendalian harga, pasar mengalami kesetimpangan pada harga dan kuantitas ekuilibrium P0 da Q0. Jika harga diatur sehingga tidak melebihi Pmax maka kuantitas penawaran turun ke Q1, kuantitas permintaan naik ke Q2 dan kelangkaanpun terjadi.

Tema-tema dalam Ilmu Ekonomi

Tema-tema Mikroekonomi
Sebagian besar dari aspek ilmu mikro ekonomi adalah mengenai batasa-batasan pendapatan yang bisa dihabiskan konsumen atas barang dan jaa, anggaran dan kemampuan teknis terbatas yang dapat digunakan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa, batasan jumlah jam kerja seminggu yang dapat dialokasikan tenaga kerja untuk bekerja atau bersantai. Mikroekonomi juga menyinggung cara mendayagunakan sepenuhnya keterbatasan tersebut. Mikro ekonomi membahas bagaimana konsumen bisa mengalokasikan pendaaptan mereka yang  terbatas untuk membeli beragam barang dan jasa yang tersedi, bagaimana tenaga kerja apat engalokasikan sepenuhnya waktu  mereka untuk bekerja alih-alih bersantai, atau untukk satu pekerjaan alih-alih pekerjaan lain, menjelaskan bagaimana perusahaan dapat mengalokasikan sepenuhnya sumber daya finansial untuk merekrut tenaga kerja tambahan daripada membeli mesin baru dan untuk memproduksi serangkaian produk alih-alih produk lain.

Refleksi Pendidikan: Dampak Teori Pembelajaran Friedrich Froebel

Ini merupakan hal yang sangat serius, terlepas dari patriotisme dan keinginannya untuk mempromosikan pendidikan di Jerman, Froebel seharusnya tidak mendapatkan pengakuan di negara asalnya di Jerman dan menemukan pengikut utamanya di tanah berbahasa Inggris karena pola desain materi bermain dalam belajar dan memperkenalkanya dengan bernyanyi (kindergarden) pada abad 19 sangat terkenal di Amerika Utara hal tersebut dikarenakan adanya imigran jerman yang datang ke negara tersebut. Dalam hal ini, kasusnya sangat kontras dengan Herbart. Perbedaannya mungkin menjelaskan fakta bahwa sementara pedagogi Herbart telah memiliki banyak tambahan yang bermanfaat sejak zamannya sendiri, sedangkan Froebel berjalan statis. Sistem pendidikan yang dialihkan ke tanah asing cenderung meninggalkan sebagian besar akarnya, dan tidak memiliki kekuatan untuk pertumbuhan lebih lanjut.

Rrefleksi Pendidikan Neo-Herbartianism

Neo-Herbartianism
Pedagogi Herbart berutang kesuksesan pertamanya pada kenyataan bahwa hal itu secara khusus disesuaikan dengan pengorganisasian yang jenius orang-orang Jerman. Negarawan seusianya membutuhkan sebuah sistem pendidikan yang mampu mengarahkan orang-orang ke tujuan nasional, dan Herbart memenuhi kebutuhan tersebut. Membayangkan pendidikan sebagai proses pengarahan di bawah kendali pendidik, dia memberikan prinsip-prinsip yang pasti untuk pemilihan dan pengaturan bahan pembelajaran, dan menyarankan metode tahap diskrit untuk menyampaikan pengetahuan yang memungkinan untuk menghasilkan efek yang dibutuhkan. Tetapi dalam reaksi yang mengikuti periode aktivitas rekonstruktif, minat terhadap pendidikan menurun dan doktrin-doktrin Herbart mulai kehilangan kendali mereka.

Filsafat Pendidikan Perennialis dan Bentuk Kurikulumnya

Filsafat pendidikan perennialis sangat menarik dari segi realis dan posisi thomist. Berkenaan dengan metafisika, Kaum Perennialis memproklamirkan karakter intelektual dan spiritual alam semesta dan tempat manusia di dalamnya. Mengikuti pendapat Aristotelien bahwa manusia adalah makhluk rasional, Perennialist menganggap sekolah sebagai institusi sosial yang dirancang khusus untuk berkontribusi dalam pengembangan intelektual manusia; atau fitur kognitif. Nama "Perennialism" berasal dari pernyataan bahwa prinsip dasar pendidikan tidak pernah berubah dan terjadi berulang-ulang. Dalam konteks Perennialist, masalah pertama filsuf pendidikan adalah untuk memeriksa sifat manusia dan merancang sebuah program pendidikan yang didasarkan pada karakteristik universalnya. Kecerdasan manusia memungkinkan dia menyusun proposisi alternatif dan memilih orang-orang yang memenuhi persyaratan dari sifatnya sebagai manusia. Karena dia bisa menyusun dan memilih antara proposisi alternatif, manusia adalah makhluk bebas. Namun, nilai dasar manusia berasal dari kekuatan rasional manusia, yang mendefinisikan dirinya sebagai manusia. Manusia merangkai pemikirannya dalam pola simbolis dan saling berkomunikasi antar mereka. Meskipun ada kekhasan budaya, manusia di mana saja telah membingkai prinsip-prinsip moral yang mengatur kehidupan individu dan lingkungannya. Di seluruh dunia, orang telah mengembangkan aspek religius dan estetika dari pengalaman dan ekspresi.

Analisis Filosofi dan Sejarah Perkembanganya



Analisis filosofis, merupakan sebuah gerakan kontemporer dalam filsafat pendidikan, yaitu pemeriksaan dan klasifikasi bahasa dari kedua wacana umum dan ungkapan secara ilmiah. Analis filosofis yang peduli dengan filosofi pendidikan berusaha untuk meneliti secara kritis bahasa yang terkait dengan pengajaran dan pembelajaran dan dengan perumusan tujuan dan kebijakan pendidikan.