KETIDAK PASTIAN DAN PERILAKU KONSUMEN


1.      Menjabarkan risiko
Probabilitas
Probabilitas merupakan kecenderungan suatu hasil tertentu akan terjadi. Penafsiran mengenai probabilitas dapat bergantun pada sifat dari kejadian tidak terduga tersebut, pada keyakinan dari orang-orang atau keduanya. Salah satu penafsiraobjektif mengenai probabilitas bersandar pada frekuensi dimana kejdian tertentu cenderung terjadi. Probabilitas digunakan dalam menghitung dua pengukuran penting yang membantu kita menjabarkan dan membandingkan pilihan-pilihan beresiko. Salah satu pengukuran ini adalah ilia yng diharapkan dan lainnya adalah variabilitas dari berbagai kemungkinan hasil.


Nilai yang Diharapkan
Nilai yang diharapkan terkait dengan suatu situasi yang tidakpasti merupakan rata-rata tertimbang dari imbaan (payoff) atau nilai yang terkai dengan seluruh kemungkinan hasil. Probabilitas dari setiap hasil digunakan sebagai bobot. Dengan demikian, nilai yang diharapkan menilai ukuran pemusatan imbalan atau nilai yang kita harapkan secara rata-rata.
Secara umum jika terdapat dua kemungkinan hasil dengan imbalan X1 dan X2 serta apabila probabilitas dari setiap hasil dinyatakan oleh pr1 ­dan pr2 maka nilai yang diharapkan adalah ;
E (X) = pr1x1 + pr2x2
Ketika terdapat dua kemungkinan hasil dengan imbalan n, nilai yang diharapkan menjadi
E(X) pr1x1 + pr2x2 +…. + prnxn

Variabilitas
Variabilitas adalah derajat dimana kemungkinan hasil dari situasi yang tidak pasti berbeda-beda. Mengukur variabilitas dengan menghitung dviasi standar yaitu akar kuadrat dari rata-rata kuadrat simppangan imbalan yang terkait dengan setiap hasil dari nilai yang dihrapkannya. Konsep standar deviasi berlaku sama persis ketika terdapat banyak hasil ketimbang dua saja.

Pengambilan Keputusan
Sikap seseorang terhadap risiko banyak memengaruhi keputusan yang dibuatnya. Sikap terhadap risiko memengaruhi kesediaan seseorang untuk melanggar peraturan dan bagaimana hal ini berdampak pada nilai benda yang sebaiknya dikenakan atas berbagai pelanggaran. Setelah itu mengembangkan teori pilihan konsumen engan mengamati preferensi risik secara lebih mendetail.

2.      Preferensi Terhadap Risiko
Untuk mengukur nilai dalam bentuk nilai gunanya, harus menghitung utilitas yang diharapkan E(u) yang dapat diperoleh. Utilitas yang diharapkan adalah penjumlahan utilitas terkait dengan seluruh kemungkinan hasil, dibobokan oleh probabilitas bahwa setiap hasil aka muncul. Utilitas marginal dijabarkan sebagai kepuasan tambahan  yan diperoleh dengan mengkonsumsi tambahan unit suatu barang.

Preferensi Berbeda Terhadap Risiko

Orang-orang berbeda kesediaaya dalam menanggung risiko. Sbagian penghindar risiko, sebagian menyukainya dan sebagian lagi netral. Seorang penghindar risiko leih memilih sejumlah pendapatan tetap tertentu daripada pendapatan berisiko dengan nilai yang diharapkan yang sama. Menghindari risiko adalah sikap yang paling lumrah terhadap risiko. Bagi seorang penghindar risiko, kerugian lebih dipertimbangkan ketimbang manfaat. Seseorang yang netral terhadap risiko lebih menghiraukan antara pendapatan yang pasti dan pendapatan yang tidak pasti dengan nilai yang diharapkan sama. Seseorang yang mencari risiko lebih memiih pendapatan yang tidak pasti daripada pendapatan yang pasti, sekalipun nilai yang diharapkan dari pendapatan tidak pasti lebih kecil daripada pendapatan pasti.  Sebagian orang mungkin menghindari beberapa risiko dan tidak seperti pencari risiko diabndingkan orang lain. contohya membeli asuransi jiwa dan bersifat konservatif terkait dengan pilihan pekerjan mereka, tapi masih suka berjudi. 
Premi risiko merupakan jumlah uang maksimum yang dibayarkan oleh individu penghinar risiko aar tidak mengambil risiko. Secara umum, besaran premi risiko bergantung pada pilihan berisiko yang dihadapi seseoang. Untuk mencari premi risiko, lihat pada kurva

(1)Utilitas marginal konsumen semakin berkurang ketika pendapatan meningkat. Konsuen tersbut menghinfari resiko karena dia lebih memilih berpendapatan pasti sebesar $20.000 (dengan uutiitas 16) daripada mengambil risiko dengan proobabilitas 0,5 untuk $10.000 dan probabilitas 0,5 untuk $30.000 (dan utilitas harapan 14), pada (2) konsumennya adalah pencari risiko; dia lebih memilih risiko (dengan utilitas harapan 10,5) ketimbang pendapatan pasti (dengan utilita 8). Terakhir, konsumen pada (3) bersifat netral teradap risiko dan tidak menghiraukan kejadian pasi dan tidak pasti dengan ekspektasi pendapatan yang sama.
Taraf penghindaran risiko seseorang tergantung pada sifat dari risiko itu sendiri dan pendapatan individu tersebut. dengan menganggap varriabel  lain sama, individu penghindar resiko lebih emilih variabilitas hasil yang lebih kecil.
Kita juga dapat menjabarkan derajat penghindaran risiko seseorang dalam bentuk kurva indiferensi yang mengaitkan ekspektasi pendapatan dengan variabilitas pendapatan. setiap kurva indiferensi menunjukkan kombinasi ekspektasi pendapatan dan deviasi standar pendapatan yang memberikan individu tersebut jumlah utilitas yang sama

Bagian (1) berlaku bagi seseorang yang sangat menghindari risiko: peninkatan standar deviasi pada pendapatan individu ini memerlukan  peningkatan besar dalam ekspektasi penapatan jika dia inin tetap berada pada kondisi yang sama . bagian (2) berlaku bagi seseorang yag sedikit menghindari risiko, peningkatan standar deviasi pada pendapatan hanya memerlukan peningkatan kecil alam ekspektasi pendapatan aabila dia ingin tutup berada pada kondisi yang sama baik.

1.      Mengurangi Risiko
Diversifikasi
Diversifikasi adalah praktek dalam mengurangi risiko dengan mengalokasikan sumber daya ke berbagai kegiatan yang hasinya sudah saling terkait
Asuransi
Membeli asuransi menjamin sesesorang untuk memiliki pendapatan yang sama baik terjadi kerugian atau tidak, karena biaya asuransi sama dengan ekspektasi kerugian, pendapatan pasti tersebut sama dengan ekspektasi pendapatn dari situasi berisiko.  Bagi konsumen penghindar risiko, jaminan adanya pendapatan yang sama tanpa memandang hasil ang timbul memberikan lebih banyakk utilitas daripada jika seseorang tersebut memilliki pendapatan tinggi ketika tidak terjadi kerugian dan jika seseorang berpendapatanrendah ketika terjadi kerugian.
Konsumen biasanya membeli asuransi dari perusahaan yang memang menghususkan diri pada bidang itu. Dengan beroperasi dalam skala   besar perusahaan asuransi dapat yakin dibayatkan akan sama dengan total yang diberikan.

Nilai Informasi
Nilai ingormasi lengkap adalah selisih antara nilai yang diharapkn suatu pilihan ketika terdapat informasi lengkap dan nilai yang diharpkan ketika informasi tidak lengkap. Tanpa ada informasi yang lengkap, anda dapat memberikan pesanan yng tepat tnp menghirukn penjualan di masa depan

2.      Permintaan atas Aset Berisiko
Sebagian besar orang adalah penghindar risiko. Jika diberikan satu pilihan, mereka lebih suka meilih pendapatan tetap bulanan, meskipun sama besarnya secara rata-rata dibandingkan denga pendapatan yang fluktuatif dari bulan ke bulan. Meskipun demikian banyak dari orang-orang penghindar risiko berinvestasi dalam ppasar saham yang justru berisiko dapat menghilanngkan sebagian atau bahkan seluruh investasi mereka.

Aset
Aset adalah sesuatu yang memberikan aliran dana atau jasa bagi pemiliknya. Rumah, bangunan apartemen, rekening tabungan atau saham digeneral motors merupakan aset. Aliran uang yang diterima seseorang dari adanya kepemilikan aset dapat berup pembyarn eksplisit. Mislnya pendapatan sewa atas bangunan apartemen:setiap bulan, pemilik bangunan menerima uang sewa dari penyewa. Tetapi terkadang liran uang dari kepemillikan suatu aset bersifat implisit berupa peningkatan atau penurunan harga atau nilai aset. Peningkatan nilai suatu aset adalah keuntungan modal: penguranganya adalah kerugian modal.

Aset Berisiko dan Tanpa Risiko
Aset berisiko memberikan aliran dana yang sebagian bersifat acak. Dengan kata lain, aliran dana tidak diketahui ssecara pasti sebelumnya sebalik ya aset tanpa risiko memberikan aliran dana yang diketahui secar pasti. Obligasi pemerintah AS jangka pendek-disebut dengan treasury bills bersifat tanpa risiko atau hampir tidak berisiko.

Pengembalian Aset
Orang-orang membeli dan memegang aset karena memberikan aliran dana. Pengembalian suatu aset adalah aliran dana total yang dihasilkan termasuk keuntungan atau kerugian modal sebagai bagian kecil dari hargannya. Ketika orang-orang menginvestasikan  tabungan mereka pada saham, obligasi tanah atauu aset lain, mereka biasanya berharap mendapatkan pengembalian yang melebihi tingkat inflasi. Oleh karena itu dengan menunda konsumsi, mereka daoat emberi lebih banyak dimasa mendatang ketimbang menghabiskan seluruh pendaptn mereka sekarang.

Pengembalian Yang Diharapkan dan Pengembalian Aktual
Pengembalian yang diharapkan dari suatu aset merupakan nilai yang diharapkan dari suatu aset mungkin lebih tinggi ketimbang pengembalian yang diharapkannya dan pada tahun lain yang lebih rendah. Akan tetapi, selamaperiode panjang. Pengembalian rata-rata biasanya mendekati pengembalian yang diharapkan.

Trade-Off antara Risiko dan Pengembalian
Pengembalian bebeas risiko pada T-bill sebagai Rf karena pengembaliannya bebas risiko, pengembalian yang diharapkan dan aktualnya juga demikian. Selain itu, kita menyatakan penembalian yang diharapkan dari investasi paada pasar saham sebagaii Rm dan pengembalian aktuallnya rm. pengembalian aktualnya berisiko. Pada saat mengambil keputusan investasi. Kita mengetahui sejumlah kemungkinan hasil dan kecenderungannya, tetap kita tidak mengetahui hasil apa ang akan terjadi. Aset berisik oakan memiliki ekspektasi peengembalian yang lebih tinggi ketimbang aset bebas risiko (Rm > Rf) jika tidak, investor penghindar risiko hanya akan membeli T-bill dan tidak ada saham yang dijual.

Portofolilo Investasi
Untuk menentukan berapa banyak dana yang sebaiknya ditanamkan investor pada setiap aset, kita atur b sama dengan bagian dari tabungan individu terseabut yang ditanamkan papda saham dan (1-b) sebagai-bagian yang digunakan untuk membeli ‘T-bill. Rf = bRm+(1-b)R1 ­–engan aljabar tertentu, kita dapat melihat bahwa deviasi standar dari portofolio op (dengan satu aset berisiko dan satu aset bebas risiko) merupakan baggian dari portofolio yang diinvestasikan oada aset berisiko dikalikan dengan deviasi standar dari asset tersebut op=bom

Permasalahan Pilihan Investor
Untuk pengembalan  yang diharapkan pada portofolio dapt ditulis kembali sebagai berikut Rp=Rf + b(Rm-Rf)
Dapat dilihat bahwa b =om/om sehingga Rp=Rf +

Risiko dan Garis Anggaran
Persamaan ini merupakan garis anggaran karena mengembangkan tarik-ulur antara risiko (p) dan pengembalian yang diharapkan (Rf). karena Rf, Rm, om adalah koonsttan, kemiringan (Rm – Rf)/om adalah konstanta, pada titik potong Rf. persamaan ini menyatakan pahwa pengembalian yang diharapkan pada portofolio Rp meningkat ketika deviasi standar pengembalian op tersebut juga meningkat.

Risiko dan Kurva Indiferensi


3.      Gelembung  (Bubble)
Gelembung adalah peningkatan harga suatu barang yang tidak didasarkan pada permintaan atau nilai, melaikan pada keyakinan bahwa harga akan selalu meningkat. Gelembung seringkali diakibatkan oleh perilaku irasional.. orang-orang berhenti berpikir jernih, mereka membeli sesuatu karena harganya teruss meningkat dan harga akan senantiasa meningkat,, sehigga pasti mencetak keuntungan. Gelembung seringkali tidak merugikan dalam arti bahwa meskitpun orang-orang memang kehilangan dana, tidak ada kerusakan jangka panjang bagi perekonomian secara keseluruhan. Tetapi tidak ada keruskan jangka panjang mengalami gelembung harga rumahh berkepanjangan yang meletus pada tahun 2008, sehingga menyebabkan kerugian finansial besar bagi bank-bank raksasa yang telah memberikan hipotek bagi pembeli rumah yang tidak mampu melunasi cicilan bulanan mereka.

Riam Informasi
Riam informasi adalag penilaian yang didasarkan pada tindakan orang lain yang pada gilirannya menjadi dasar keputusan tindakan orang lain. Keputusan informasi orang lain didasarkan pada informasi fundamental yang telah mereka miliki atau kputusan investasi orang lain didasarkan pada keputusan investasi yang lainnya lagi, yang didasarkan pada inormasi fundamental yang telah mereka miliki atau keputusan investasi orang lain ini didasarkan pada keputusan investasi yang lainnya lagi, yang ternyata didasarkan pada informasi fundamental yang mereka miliki atau seterusnya. Gelembung yang diakibatkan dari riam informasi sebenarnya bisa rasional dalam arti bahwa terdapat alasan untuk menyakini bahwa berinvestasi dalam gelembung ini akan menghasilkan pengembalian positif. Alasanya adalah bahwa jika investor pada awal rantai inormasi ini memang memperoleh informasi positif dan mendasarkan keputusan mereka pada informasi tersebut, ekspektasi keuntungan bagi seorang investor pada akhir rantai ini akan menjadi positif. Namun, risiko yang dilibatkan akan besar, dan mungkin sebagian investor akan mengabaikan risiko tersebut.

4.      Perilaku Ekonomi
Teori permintaan konsumen didasrkan pada tiga asumsi:
1.      Konsumen memiliki preferensi yang jelas atas suau barang terhadap barang lain
2.      Konsumen menghadapi kendala anggaran
3.      Dengan preferensi mereka, pendapatan yang terbatas dan harga berbagai barang, konsumen memilih untuk membeli kombinasi barang
4.      Konsumen menghadapi kendala anggaran
5.      Dengan preferensi mereka, pendapatan yang terbatas dan harga berbagai barang, konsumen memilih untuk membeli kombinasi barang yang memaksimalkan utilitas mereka.
Penyeasuaian atas model standar preferensi fan permintaan konsumen dapat dikelompokkan kedalam tiga kategori: kecenderungan untuk meniilai barang dan jasa berdasarkan situasi dimana seseorang berada, perhatian pada kewajaran transaksi ekonomi, dan pengunaan aturan umum sederhana sebagai sarana untuk menyederhanakan keputusan ekonomi yang kompleks.



Titik Referensi dan Preferensi Konsumen
Titik refereni adalah titik dimana seseorang membuat keputusan konsumsi dapat memberi dampak kuat pada keputusan tersebut. titik referensi dapat muncul atas berbagai alasan: konsumsi kita atas suatu barang dimasa lampau, pengalaman kita di pasar, ekspektasi kita mengenai bagaimana sebaiknya harga berperilaku dan bahkan dalam konteks bagaimana kita mengkonsumsi suatu barang. Titik referensi dapat sangat mempengaruhi bagaimana orang-orang melakukan keputusan ekonomi. Berikut ini dijabarkan mengenai beberapa contoh titik referensi dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku konsumen.

Efek Kepemilikan
Efek kepemilikan adalah kecenderungan seseorang untuk memberikan nilai lebih pada suatu barang ketika dia memilikinya ketimbang tidak memilikinya. Salah satu cara menjelaskan efek ini adalah dengan mengamati celah antara harga yang bersedia dibayar  seseorang atas suatu barang dan harga barang tersebut yang bersedia dijual kepada orang lain. teori perilaku konsumen dasar menyatakan bahwa harga ini sepatutnya sama tetapi berbagai eksperimen tidak menunjukkan demikian dalam praktiknya.

Penghindaran Kerugian
Penghindaran kerugian merupakan kecenderungan seseorang untuk menghindari kerugin daripada memperoleh keuntunan.

Framing
Framing adalah kecenderungan untuk bersandar pada konteks dimana suatu pilihan dijabarkan ketika membuat satu keputusan. Bagaimana pilihan digambarkan nama yang diberikan, konteks dimana pilihan dijabarkan, dan bentuknya  dapat mempengaruhi pilihan yang dibua seseorang.

Kewajaran
Permintaan ultimatum menunjukkan bagaimana kewajaran dapat mempengaruhi keputusan ekonomi. Tidak mengherankan memang, kewajaran juga dapat mempengaruhi negosiasi antara pihak perusahaan dan tenaga kerja. Suatu perusahaan mungkin menawarkan gaji yang lebih tinggi bagi karyawannya karena manajer percaya bahwa karyawanya berhak mendapatkan taraf hidup yang layak atau karena mereka ingin membuat lingkungan kerja yang menyenangkan.

Aturan Umum dan Bias dalam Pengambil Keputusan
Banyak keputusan ekonomi bersifat kompleks terutama jika melibatkan pilihan dimana kita kurang berpengalaman dalam hal itu adapun aturan-aturan umum dan bias dalam pengambilan keputusan ini yaitu:
1.      Anchoring: kecenderungan untuk bersandar pada bagian informasi awal ketika mengambil suatu keputusan
2.      Aturan umum: yaitu cara lumrah untuk mengekonomiskan upaya yang dilakukan dalam penambilan keputusan dengan mengabaikan informasi yang tampaknya tidak penting. Aturan umum dapat menghasilkan bias dalam pengambilan keputusan, pentin juga untuk memahami bahwaw aturan umum berguna untu tujuan tertentu. Konsumen seringkali menghadapi ketidakpastian saat mengambil keputusan dan kurang memahami probabilitas untuk embuat keputusan yang optimal.
Hukum bilangan kecil: merupakan kecenderungan untuk melebih-lebihkan probabilitas suatu kejadian akan timbul ketika dihadapkan pada informasi yang relative minim. Membentuk probabilitas subjektif tidak selalu menjadi tugas mudah dan banyak orang biasanya rentan terhadap sejumlah bias dalam proses ini. 

No comments:

Post a Comment