Berpikir Jangka Pendek


Menurut Wagner ( 2009: 9) konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada mendahulukan kebutuhan hidupnya, serta tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai bentuk dari gaya hidup yang bermewah-mewah. Perilaku konsumtif setiap manusia tentu saja berbeda-beda. Ada orang yang senang
membelanjakan hampir seluruh penghasilannya untuk melakukan kegiatan konsumsi dan ada pula yang menyisihkan sebagian uang yang dimilikinya untuk ditabung. Masyarakat di Indonesia cenderung menghabiskan uangnya untuk berperilaku konsumtif yang terkadang tanpa pemikiran yang matang. Ketika mereka ingin membeli suatu produk biasanya hanya sekedar karena ingin dan langsung membelanjakan semua uang yang dimiliki dalam satu waktu demi memenuhi hasrat kebutuhannya.
            Keinginan untuk memenuhi hasrat/kepuasanya tersebut tidak didasari akan bagaimana selanjutnya nanti. Fenomena ini banyak terjadi di kalangan mahasiswa, mereka membeli berbagai macam kebutuha misalkan perempuan yang menghabiskan uangnya hanya untuk memenuhi kebutuhan fashionnya. Mereka hanya berpikir untuk saat itu saja, tapi tidak berpikir untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk hal-hal lain seperti hal-hal yang tidak terduga dimasa yang akan datang. Kelompok mahasiswa  tersebut hanya berperfikir saat ini mereka sangat membutuhkan barang tersebut dan belum memikirkan hal lain yang akan terjadi di masa yang akan datan..
            Contoh lain yaitu keinginan memenuhi kebutuhan yang tidak dapat ditunda, mereka akan cenderung untuk membeli barang dengan jumlah yang sangat banyak dan pada beberapa kondisi juga  seperti adanya diskon harga dan ataupun berubahnya suatu trend yang ada di masyarakat, mereka membeli barang belum benar-benar dibutuhkan dan  hal ini tentu saja bisa kita katakan pemborosan yang jika tidak ditangani bisa menimbulkan hutang. Masyarakat mudah tertarik dengan berbagai pengharapan, pada konsumsi yang ditawarkan oleh dunia iklan, atau tuntutan menyesuaikan diri dengan pergaulan modern (Mukti, 2003:345). 

            Budaya konsumtif pada akhirnya lahir sebagai bentuk pemenuhan gaya hidup.Faktor lingkungan memberikan peranan yang bisa dikatakan cukup besar pengaruhnya dalam pembentukan perilaku konsumtif tersebut. Seharusnya mahasiswa memenuhi kebutuhan sesuai dengan pendapatan/uang yang dimiliki, prioritas, tidak boros dan menyisihkan sebagian uangnya untuk disimpan dengan tujuan motif berjaga-jaga. Memenuhi kebuthan sesuai dengan prioritas adalah cara hidup seimbang, yaitu pengeluaran sesuai dengan apa yang benar-benar dibutuhkan dan harus bisa diperhitungkan dalam pengeluaran biayanya.

No comments:

Post a Comment