Showing posts with label Ekonomi. Show all posts
Showing posts with label Ekonomi. Show all posts

Ekonomi Mikro: Dasar-dasar Penawaran dan Permintaan

Salah satu cara untuk mengapresiasikan relevansi ilmu ekonomi adalah dengan memahami dasar-dasar penawaran dan permintaan. Analisis penawaran-permintaan merupakan landasan fundamental dan alat yang mumpuni dapat diterapkan pada beragam persoalan menarik dan penting, diantaranya yaitu:
1.      Memahami dan memperdiksi bagaimana perubahan kondisi ekonomi dunia berdamak pada harga pasar dan produksi
2.      Mengevaluasi dampak dari pengendalian harga pemerintah, upah minimum, dukungan harga, dan insentif produksi.
3.      Mencermati bagaimana pajak, subsidi, tarif dan kuota impor berdampak pada konsumen dan produsen
Variasi dalam harga dan kuantitas dari wakktu ke waktu bergantung pada bagaimana penawaran dan permintaan merspons variabel ekonomi lain, seperti kegiatan ekonomi agrregat dan biaya tenaga kerja yang memag selalu berubah.

Permintaan dan Penawaran
Permintaan merupakan sejumlah barang dan ataupun jasa yang diinginkan untuk dapat  dibeli, sehingga dapat memenuhi kebutuhan disetiap berbagai tingkat harga & waktu tertentu di pasar.
Permintaan dapat dibagi menjadi:
·         Permintaan absolut: permintaan terhadap barang dan jasa secara umum, dengan disertai atau tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli.
·         Permintaan efektif: permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai dengan kemampuan untuk membeli.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan yaitu:
1.      Harga barang itu sendiri
2.      Pendapatan masyarakat
3.      Intensitas kebutuhan
4.      Selera
5.      Barang pengganti

Penawaran  merupakan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan pada waku tertentu pada berbagai tingkat harga. Terdapat dua variabel ekonomi dalam penawaran ini yaitu jumlah barang yang ditawarkan (Qs) dan tingkat harga (P). Hubungan kedua variabel ini dijelaskan pada hukum penawaran.
Hubungan kedua variabel itu menunjukkan hubungan yang positif:

Qs = f (P)

Tinggi rendahnya jumlah barang yang ditawarkan bergantung pada tingkat harga. 

Qs = a + bp dengan syarat a - 0, b > 0 


Harga Keseimbangan
Equilibrium atau harga keseimbangan merupakan suatu titik pertemuan antara permintaan dan penawaran. Oleh karena itu, pertemuan permintaan dan penawaran terjadi di pasar yang menghasilkan keseimbangan sering disebut keseimbangan pasar.
Adapun syarat terjadinya keseimbangan ini adalah, permintaan harus sama dengan penawaran Qd = Qs. Keseimbangan ini terjadi pada tingkat harga yang sama.  Harga memiliki kedudukan  sebagai variabel bebas sedangkan jumlah barang yang diminta berfungsi sebagai variabel terikat. Hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat negatif.

Q = f (P)

 Dapat dirtikn bahwa jumlah barang bergantun pada tingkat harga. Jika harga berubah, jumlah barangpun juga akan berubah.

Mekanisme pasar
Mekanisme pasar adalah kecenderungan di pasar bebas dimana harga berubah hingga pasar menemui titik keseimbangan yakni hingga kuantitas penawaran dan permintaan sama. Pada titik ini, karena tidak terjadi kelebihan permintaan atau penawaran maka tidak ada tekanan bagi harga untuk berubah lebih lanjut. Penawaran dan permintaan mungkin tidak selalu dalam keadaan ekuilibrium, dan sebagian pasar mungkin tidak segera mencapai kesetimbangan ketika kondisi mulai berubah. Namun kecenderungan bagi pasar adalah mencapai titik setimbang.
Ketika kita menggambar dan menggunakan kurva pepnawaran dan permintaan, kita mengasumsikan bahwa pada harga apapun, sejumlah kuantitas akan diproduksi dan dijual. Asumsi ini hanya akan masuk akal apabila pasar setidaknya bersifat kompetitif (penjual maupun pembei memiliki kekuatan pasar yang kecil, hanya memiliki pengaruh yang kecil terhadap harga pasar). Saat kita menghadapi kurva penawaran dan permintaan secara implisit kkit mengasumsikan bahwa yang sedang dihadapi adalah pasar persaingan.

Perubahan dalam Ekuilibrium Pasar

 Pada kurva  telah terjadi pergeseran dari S ke S , mungkin dikarenakan adana penurunan bahan mentah. Harga pasar menjadi turun juga dari P1 ke P3 dan kuantitas total yang dihasilkan bertambah dari Q1 ke Q3. Biaya yang lebih rendah menghasilkan harga yang lebih rendah dan penjualan meningkat.

Kurva tersebut menunjukkan apa yang terjadi setelah pergeseran ke kanan kurva permintaan akibat dari peningkatan pendapatan. Harga dan kuantitas baru terjadi setelah permintaan setimbang dengan penawaran. Konsumen membayar harga yang lebih tinggi dan perusahaan menghasilkan kuantitas yang lebih banyak sebagai akibat dari peningkatan pendapatan.

Pergeseran kekanan pada penawaran dan permintaan menghasilkan harga yang sedikit lebih tinggi (dari P1 ke P2) dan kuantitas yang jauh lebih besar (dari Q1 ke Q2) secara umum harga dan kuantitas akan berubah bergantung pada sejauh mana kurva penawaran dan permintaan bergeser dan bentur kurva-kurva tersebut. Untuk memperkirakan ukuran dan arah perubahan ini, kita harus mengenali secara kuantitatif ketergantungan penawatan dan permintaan terhadap harga dan variabel-variabel lain.

Elastisitas Penawaran dan Permintaan
Permintaa atas suatu barang tidak hanya bergantung pada harganya tetapi juga pada pendapatan konsumen dan harga barang lain. Demikian juga dengan penawaran bergantung pada harga dan variabel yang mempengaruhi biaya produksi. Elastisitas mengukur sensitivitas dari satu variabel terhadap variabel lain. Secara spesifikasi, elastisitas adalah jumlah yang memberitahukan persentase perubahan yang akan terjadi pada salah satu variabel dalam merespon peningkatan 1 persen pada variabel lain. Elastisitas harga permintaan dituliskan Ep.
Ep = (%∆Q)/ (%∆P)
Dimana %∆Q adalah persentase perubahan kuantitas permintaan dan persentase perubahan harga. Selain itu juga elastisitas harga permintaan dapat dituliskan sebagai berikut:

Elastisitas harga permintaan biasanya bernilai negative. Saat suatu barang meningkat, kuantitas permintaan biasanya menurun. Oleh karena itu ∆Q/∆P (perubahan dalam kuantitas atas perubahan dalam harga) menjadi negative, seperti halnya E. Ketika besaran elastisitas harga lebih besar dari 1, dapat kita katakana bahwa permintaan tersebut elastis terhadap harga karena persentase penurunan dalam kuantitas permintaan lebih besar dibandingkan persentase peningkatan dalam harga. Jika besaran elastisitas  kurang dari 1 maka permintaan dikatakan inelastic terhadap harga. Elastisitas harga permintaan suatu barang bergantung pada ketersediaan barang lain yang dappat mensubtitusikannya.ketika tersedia barang pengganti yang serupa, peningkatan harga akan menyebabkan konsumen banyakk membeli barang tersebut dan membeli banyak barang penggantinya. Permintaan kemudian menjadi sangat inelastic terhadap harga. Jika tidak terdapat barang pengganti yang serupa, permintaan akan cenderung inelastic terhadap harga.

Kurva permintaan linear


Kurva menyatakan bahwa elastisitas harga permintaan adalah perubahan pada kuantitas yang terkait dengan perubahan harga ∆Q/∆P dikalikan rasui harga terhadap kuantitas yaitu P/Q. Tetapi saat kita bergerak menuruni kurva, ∆Q/∆P munkin berubah, dan harga juga kuantitas akan selalu berubah. Dengan demikian elastisitas harga haruslah diukur pada titik tertentu disepanjang kurva permintaan dan biasanya berubah saat kita bergerak di sepanjang kurva.

Prinsip ini dapat mudah diamati melalui kurva permintaan linear yaitu kurva permintaan dalam bentuk Q = a –bP
Semakin curam kemiringan kurva, semakin inelastic permintaanya.

Q*
 
kuantitas
 
kuantitas
 



Kurva diatas menunjukkan kurva permintaan yang mencerminkan permintaan elastis tak hingga: dimana konsumen akan membeli sebanyak mungkin pada harga tuunggal P*. bahkan untuk peningkatan terkecil pada harga di atas tingkat ini pun, kuantitas permintaan akan turun hingga nol, dan untuk penurunan harga berapapun kuantitas permintaan bertambah tanpa batas. Sedangkan kurva yang kedua mencerminkan permintaan inelastic sempurna yaitu konsumen akan membeli kuantitas Q* yang tetap berapapun harga yang berlaku.

Elastisitas permintaan lain
Elastisitas yang terkait dengan variabel lain selain harga yaitu elastisitas pendapatan permintaan yaitu persentase perubahan dalam kuantitas permintaan, Q yang diakibatkan dari peningkatan I persen pendapatan I:

Permintaan atas sebagian barang juga dipengaruhi oleh harga barang lain, Elastisitas harga silang permintaan menyatakan adanya persentase perubahan dalam kuantitas permintaan atas suatu barang yang diakibatkan dari adanya peningkatan 1 persen harga barang lain. Jadi, elastisitas permintaan dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dimana Qb adalah kuantitas dan Pm adalah harga

Elastisitas Penawaran
 Elastisitas penawaran merupakan persentase perubahan dalam kuantitas penawaran yang diakibatkan adanya peningkatan 1 persen pada harga. Elastisitas penawaran biasanya bersifat positif karena harga yang lebih tinggi memberikan insentif bagi produsen untuk meningkatkan outpun. Selain itu juga elastisitas penawaran dapat dikaitkan dengan tingkat bunga, upah dan harga bahan mentah dan barang setengah jadi lainnya yang digunakan untuk produksi suatu barang.


Elastisitas Titik  dan Busur
Elastisitas permintaan titik merupakan harga pada titik tertentu pada kurva permintaan contohnya elastisitas permintaan pada titik tertendu pada kurva permintaan. Elastisitas permintaan titik dapat bervariasi bergantung pada dimana titik tersebut diukur sepanjang kurva permintaan.
Elastisitas permintaan busur merupakan elastisitas harga yang dihitung berdasarkan serangkaian harga. Selain memilih harga awal atau harga akhir, kita dapat menggunakan rata-rata kedua harga () dan kuantitas permintaan () yang dapat dilihat persamaanya yaitu:
Elastisitas busur = (∆Q/∆P) ()
Elastisitas busur selalu terletak diantara ( tetapi tidak selalu berada di tengah-tengah elastisitas titik yang diukur dari harga terendah dan tertinggi. Meskipun elastisitas permintaan busur terkkadang berguna, para ekonom biasanya menggunakan kata “elastisitas” untuk merujuk pada elastisitas titik.

Elastisitas Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Apabila kita menanyakann berapa besar perubahan permintaan atau penawaran dalam merespon perubahan harga, kita harus memahami tentang waktu yang dibutuhkan sebelum mengukur perubahan dalam kuantitas permintaan atau penawaran  karena secara garis besar kurva permintaan dan penawaran jangka pendek bentuknya sangat berbeda dengan kurva jangka panjang.

Elastisitas Permintaan
Untuk kebanyakan orang, permintaan lebih bersifat elastis harga dalam jangka panjang dibandingkan jangka pendek karena orang-orang membutuhkan waktu untuk mengubah pola konsumsi mereka selain itu juga permintaan suatu barang mungkin terkait dengan cadangan barang lain yang berubah lambat. Disisi lain, untuk barang-barang tertentu hal sebaliknya yang berlaku yaitu permintaan lebih elastis dalam jangka pendek ketimbang jangka panjang karena bersifat tahan lama contohnya seperti televisi.
Elastisitas pendapatan berbeda pada masing-masing bentuk jangka pendek dan panjangnya. Bagi sebagian besar barang dan jasa, makanan, minuman, bahan bakar, hiburan dan sebagainya, elastisitas pendapatan permintaan lebih besar dalam jangka panjang ketimbang jangka pendek. Sedangkan untuk barang yang lebih tahan lama, hal sebaliknya berlaku karena permintaan atas barang tahan lama berfluktuasi tajam dalam merespons perubahan pendapatan jangka pendek.
Dalam Industri siklis, industry yang menghasilkan barang-barang seperti ini cukup rentan terhadap perubahan kondisi makroekonomi, dan terutama terhadap siklus bisnis-resensi dan ledakan ekonomi. Oleh sebab itu, industry demikian sering kali disebut dengan industry siklis, pola penjualan mereka cenderung memperbesar perubahan siklis pada produk domestic bruto (PDB) dan pendapatan nasional.


Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran juga berbeda antara bentuk jangka panjang dan jangka pendeknya. Untuk sebagian besar produk, penawaran jangka panjang lebih bersifat elastis terhadap harga ketimbang penawaran jangka pendek. Perusahaan menghadapi kendala kapasitas pada jangka pendek dan memerlukan waktu untuk mengembangkan kapasitas yaitu membangun fasilitas produksi baru dan merekrut tenaga kerja. Untuk jangka pendek perusahaan dapat meningkatkan output melalui fasilitas yang dimiliki sekarang dengan menambah jam kerja perminggu, membayar tenaga kerja untuk bekerja lembur dan merekrut tenaga kerja baru. Perusahaan akan lebih mampu memperbanyak out[ut ketika mereka memiliki waktu yang cukup untuk mengembangkan fasilitas dan merekrut tenaga kerja permanen yang lebih banyak. Bagi sebagian barang, penawaran bersifat lebih elastis dalam jangka pendek ketimbang jangka panjang. Barang-barang tersebut bersifat tahan lama dan dapat didaur-ulang sebagai bagian dari penawaran apabila harga meningkat. Contohnya penawaran logam bekas yang dilelehkan berkali-kali dan dibentuk kembali. Ketika harga tembaga meningkat, kenaikan ini memberikan insentif untuk mengubah tembaga bekas menjadi penawaran baru,  sehingga penawaran sekundernyapun dari awal sudah naik tajam tetapi candangan logam bekas yang berkualitas baik menurun sehingga membuat proses pelelehan, pemurnian dan pembentukan lebih mahal. Penawaran sekunder menjadi berkontraksi sehingga elastisitas harga penawaran sekunder jangka panjang lebih kecil ketimbang elastisitas jangka pendeknya.

Memahami dan Memprediksi Dampak dari Perubahan Kondisi Pasar
Untuk menggunakan kurva penawaran dan permintaan dalam menganalisis dan memprediksi dampak dari perubahan kondisi pasar, kita harus mulai menghubungkan angka. Pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mencocokkan kurva permintaan dan penawaran linear kedalam data pasar. Tujuannya adalah menuliskan kurva penawaran dan permintaan yang cocok atau konsisten dengan angka-angka tersebut. Kemudian dapat menentukan secara numeris bagaimana perubahan suatu variabel dapat menyebabkan penawaran atau permintaan bergeser sehingga berdampak pada harga dan kuantitas pasar.
Permintaan Q = a – bp
Penawaran  Q = c  + dp
Langkah 1: Setiap elastisitas harga baik itu penaaran maupun permintaan dapat ditulis sebagai berikut ini:
E = (P/Q) (∆Q/∆P)
Dimana ∆Q/∆P merupakan perubahan dalam kuantitas permintaan atau penawaran yang terjadi akibat adanya perubahan kecil pada harga. Untuk kurva linear ∆Q/∆P adalah konstan. ∆Q/∆P = d untuk penawaran dan ∆Q/∆P = -b untuk permintaan. Subtitusi dari ∆Q/∆P kedalam rumus elastisitas:
Permintaan:       ED = -b(P*/Q*)
Penawaran:       ES  = d(P*/Q*)
Dimana P* dan Q* adalah harga dan kuantitas ekuilibrium yang telah dimiliki datanya dan ingin di gambarkan kurvanya. Karena kita telah memiliki angka untuk ES, ED, P* dan Q*, kita dapat menyubstitusikan angka-angka tersebut dan mendapatkan nilai b dan d.

Langkah 2: setelah mengetahui b dan d, sehingga dapat menyubtitusikan angka-angka ini juga untuk P* dan Q* kedalam persamaan dan menyelesaikan konstanta lain yaitu a dan c.
a = Q* + bP*
Kemudian menggunakan data yang kita dapatkan untuk Q* dan P* bersama dengan angka yang telah dihitung pada langkah 1 untuk mencari b untuk mendapatkan a.

Dampak Intervensi Pemerintah-Pengendalian Harga


Kurva mengilustrasikan dampak dari pengendalian harga. P0 dan  Q0  merupakan harga dan kuantitas ekuilibrium yang berlaku tanpa adanya peraturan pemerintah. Akan tetapi, pemerintah telah memutuskan bahwa P0 terlalu tinggi dan memberlakukan bahwa harga tidak bisa melebihi harga tertinggi maksimum yang diizinkan, dinyatakan dengan Pmax. Pada harga yang lebih produsen akan mengurangi produksi, dan kuantitas penawaran akan menurunkan Q1. Disisi lain, konsumen akan menambah permintaan pada harga rendah tersebut; mereka akan menambah permintaan pada kuantitas Q2 oleh karena itu melebihi penawaran dan kelangkaanpun terjadi atau dengan kata lain, terjadi kelebihan permintaan. Jumlah kelebihan permintaan ini addalah Q2 – Q1.
Tanpa adanya pengendalian harga, pasar mengalami kesetimpangan pada harga dan kuantitas ekuilibrium P0 da Q0. Jika harga diatur sehingga tidak melebihi Pmax maka kuantitas penawaran turun ke Q1, kuantitas permintaan naik ke Q2 dan kelangkaanpun terjadi.

Tema-tema dalam Ilmu Ekonomi

Tema-tema Mikroekonomi
Sebagian besar dari aspek ilmu mikro ekonomi adalah mengenai batasa-batasan pendapatan yang bisa dihabiskan konsumen atas barang dan jaa, anggaran dan kemampuan teknis terbatas yang dapat digunakan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa, batasan jumlah jam kerja seminggu yang dapat dialokasikan tenaga kerja untuk bekerja atau bersantai. Mikroekonomi juga menyinggung cara mendayagunakan sepenuhnya keterbatasan tersebut. Mikro ekonomi membahas bagaimana konsumen bisa mengalokasikan pendaaptan mereka yang  terbatas untuk membeli beragam barang dan jasa yang tersedi, bagaimana tenaga kerja apat engalokasikan sepenuhnya waktu  mereka untuk bekerja alih-alih bersantai, atau untukk satu pekerjaan alih-alih pekerjaan lain, menjelaskan bagaimana perusahaan dapat mengalokasikan sepenuhnya sumber daya finansial untuk merekrut tenaga kerja tambahan daripada membeli mesin baru dan untuk memproduksi serangkaian produk alih-alih produk lain.

Tokoh-Tokoh Ekonomi Di Indonesia

Perkembangan ekonomi di Indonesia, baik yang bersifat teoritis maupun yang berupa pemikiran para ahli maupun program

Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan Proteksi
Selain memiliki dampak yang positif, ternyata perdagangan internasional ini juga memiliki dampak yang negatif terutama terhadap produk dalam negeri yang memiliki daya saing lemah untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh sebab itu pemerintahpun

Neraca Pembayaran Internasional

Selama ini, Neraca perdagangn di Indonesia mengalami surplus sedangkan untuk neraca berjala atau bisa dikatakan neraca perdagangan ditambah neraca jasa selalu terlihat defisit.

Komponen-komponen Neraca Pembayaran

Neraca pembayaran terdiri dari neraca barang, neraca barang, neraca jasa, neraca modal dan neraca moneter.
Adapun keterangan dari neraca pembayaran tersebut dapat dilihat pada ulasan berikut ini:

Bentuk-bentuk Kerjasama Ekonomi Internasional

Kerjasama ekonomi internasional merupakan kerjasama dibidang ekonomi yang terjadi diantara suatu negara dengan negara yang lainnya.
Kerjasama ini dapat terwujud  jika terdapat hubungan yang baik antara satu negara dengn negara yang lainnya. Kerjasama ekonomi internasional ini bertujuan agar kedua belah pihak mendapatkan

Bidang-bidang Kerjasama Ekonomi Internasional

Terdapat bidang-bidang dalam kerjasama ekonomi internasional baik itu bilateral, multilateral, regional  maupun internasional. Adapun bidang-bidang kerjasama ekonomi internasional tersebut dapat dilihat pada penjelasan-penjelasan berikut ini:

Pengertian Koperasi

Peranan koperasi dalam sistem perekonomian Indonesia.
Pengertian koperasi sebagai soko guru perekonomian, koperasi perlu didorong perkembangannya agar dapat membantu memecahkan permasalahan ekonomi yang dihadapi  masyarakat. Koperasi yang digerakkan dari rakyat oleh rakyat, dan untuk rakyat sepertinya relevan dengan kondisi masyarakat dimanapun.

Dampak Pembangunan Ekonomi Terhadap Pertumbuhan Jumlah Penduduk Indonesia

Dampak pembangunan ekonomi terhadap pertumbuhan penduduk Indonesia
Kita telah mengetahui bahwa jumlah penduduk indonesia merupakan faktor dominan untuk menentukan pertumbuhan ekonomi. Penduduk dapat bekerja dalam proses  selain itu penduduk juga dapat menjadi seseorang yang menciptakan suatu teknologi.

Pertumbuhan dan Pembangunnan Ekonomi

Negara berkembang mempunyai keragaman, namun demikian mereka mempunyai kesamaan masalah dan kesulitan baik berskala domestik maupun internasional yaitu keterbelakangan.  Sebenarnya faktor-faktor yng mempengaruhi pertumbuhan dn pembangunan

Teori Ekonomi Klasik dan Neoklasik

Teori pertumbuhan ekonomi klasik:
Adam Smith, teori ekonomi klasik menurut teori ekonomi Adam Smith kekuatan yang akan mengatur perekonomian adalah mekanisme harga. Suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercermin pada pertumbuhan output yang dihasilkannya.  Menurut teori ekonomi adam Smith, suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi akan ditandai oleh dua faktor yang saling berkaitan yaitu faktor pertumbuhan penduduk dan faktor pertumbuhan output total.

Teori Pertumbuhan Ekonomi Historis

Perbedaan pandangan antara para ilmuan di bidang ekonomi tentang teori pertumbuhan ekonomi memanglah wajar, karena diantara mereka terdapat perbedaan sudut pandang, waktu dan juga tempat yang berbeda. Pada dasarnya teori pertumbuhan ekonomi

Faktor-faktor Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Faktor Tingkat Pertumbuhan Ekonomi
Maju atau tidaknya perekonomian suatu negara, dapat diukur dengan seberapa besar pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai oleh suatu negara dalam satu tahunnya. Oleh karena itu, kita harus

Perbedaan Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi

Antara pertumbuhan dan pembangunn ekonomi tidaklah sama, hal tersebut dapat dilihat dari penjelasan dibawah ini:

Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi

Perubahan yang terjadi secara uumumm dalam perekonomin dialami oleh suatu negara sering menjadi bahan pembicaraan baik dikalangan ilmunm ekonom, pejabat pemerintah atau masyakat

Langkah-langkah Penyusunan Angka Indeks

Angka indeks merupakan ukuran statistik yang dapat dijadikan sebagai dasar atau pedoman pada saat melakukan perbandingan, guna mengetahui besar kecilnya perubahan-perubahan yang terjadi baik terhadap harga maupun kuantitas dari waktu ke waktu dari perekonomian.

Indeks Harga Perdagangan Besar

Indeks harga perdagangan besar atau wholesaler adalah angka indeks yang menunjukkan perubahan pada harga pembelian barang oleh para pedagang besar dari konsumen.

Indeks Harga Konsumen

Indeks harga konsumen merupakan suatu ukuran statistik yang dapat menunjukkan perubahan-perubahan pada harga komoditas, dn jumlah yang diminta oleh konsumen dri waktu ke wktu, Indeks harga konsumen disusun oleh badan ppusat statistik berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber yang relevan,

Peranan Indeks Harga dalam Perekonomian

Tingkat kemajuan perekonomian dalam suatu negara dapat dilihat dari hasil-hasil yang diperoleh dimasa sekarang ini, dibandingkan dengan hasil-hasil yang diperoleh pada masa-masa sebelumnya, Jika pada saat dibandingkan ternyata hasil yang diperoleh sekarang lebih besar dari hasil yang diperoleh pada masa sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut mengalami kemajuan.