Fungsi Konsumsi dan Investasi

Rosyidi (2011:184) konsumsi investasi dalam bahasa inggris investment diterjemahkan kedalam bahasa indonesia yaitu penanaman modal. Konsumsi ditambah investasi sama dengan GNP atau GNI dalam rumus (a) Y= C + S (b) Y = C+ I dan kesimpulannya (c) S = I. Artinya besarnya tabungan
harus sama dengan investasi. Menurut penggunaannya, terdapat tiga macam pengeluaran untuk investasi yaitu untuk keperluan:
1)      Konstruksi (construction)
2)      Rehabilisasi atau perbaikan(rehabilization) dan
3)      Ekspansi atau perluasan (expansion)

investasi juga terdiri dari tiga kategori yakni:
1)      Stok barang modal bisnis(business capital stock)
2)      Pembangunan rumah untuk tempat tinggal (residential buildings)
3)      Perubahan persediaan (change inbusiness inventories)

Pembagian jenis-jenis diatas berdasarkan tujuan dan keperluannya sedangkan berdasar jenisnya investasi dibagi mnjadi delapan bentuk yaitu:
1)  Autonomous investment dan induced investment, adalah investasi yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional, tetapi aoutonomus inccestment dann induced incestment ini dapat bergeser ke atas atau ke bawah karena adanya perubahan-perubahan gaktor-faktor di luar pendapatan misalnya tingkat teknologi, kebijakan pemerintah, harapan para penusaha dansebagainya. Induced investment sangat dipengaruhi oleh tingkat pendapatan nasional.
2)    Public investment dan private investment, adalah investasi atau penanaman modal yang dilakukan oleh pemerintah sedangkan private investment adalaha kebalikannya yaitu yang dilaksanakan oleh swasta.
3)   Domestic investment dan foreign investment, domestic artinya dalam negeri sedangkan foreign artinya adalah luar negeri sehingga  dapat disimpulkan bahwa domestic  investment adalah penanaman modal dalam negeri di dalam negeri sedangkan foreign investment adalah penenaman modal asing.
4)  Grossinvestment dan net investment, adalah total seluruh investasi yang diadakan atau yang dilaksanakan pada suatu ketika sedangkan net investment adalah selisih antara investasi bruto dengan penyusutan.apabila misalnya investasibruto tahun ini adalah Rp. 25jua, sedangkanpenyusutan yang terjadi selama tahun yang lalu adalah sebesar Rp.10 juta, itu berarti investasi neto tahun ini aalah sebesar Rp.15 juta.

Terdapat tiga kriteria dari investasi yaitu
1) Jika investasi bruto lebih besar dari pada penysutan, perekonomian yang bersangkutan akan mengalami kemajuan (progressing economy/investing economy).
2)   Jika investasibruto sama dengan penyusutan atau dengan perkataan lain jika investasi bruto hanya cukup untuk menutup penyusutan yang terjadi,perekonomianyang bersangkutan akan tetap beradapadakeadaannya semula, tidak maju dan tidak pula mundur (stationary economy)
3)  Jikanvestasi bruto lebih kecil daripada penyusuan,perekonomian yang bersangkutanniscaya akan mengalami kemunduran  (degressing economy atau disinvesting economy atau retrogressing economy)

            Sudarman & Algifari (1996:315) Investasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu investasi riil yaitu investasi terhadap barang-barang yang tahan lama (barang-barang modal) yang akan digunakan untuk produksi yang dibagi menjadi tiga komponen; investasi tetap perusahaan, investasi untuk perumahan, investasi perubahan bersih persediaan perusahaan (net change in business inventory) dan investasi financial merupakan investasi terhadap surat-surat berharga, misalnya pembelian saham, obligasi dan lain sebagainya.
      
     Kriteria pengambilan keputusan dari investasii riil adalah dengan melihat tingkat pengembalian (rate of return) dari proyek investasi terserbut. Apabila tingkat pengembalian dari proyek jenis ini lebih besar daripada tingkat pengembalian dari proyek investasi jenis lain maka proyek investasiriil akan menguntungkan jika dilaksanakan. Tingkat pengembalian dari invesatsi riil disebut dengan marginal efficienty of capital (MEc atau r) sedangkan tingkat pengembalian dari invesatsi financial, terutama obligasi adalah tingkat bunga yang berlaku (i). 

Dimana
C                    : biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh investasi hingga siap untuk dipakai.
R1, R2, R3,..Rn: adalah besarnya penerimaan yang diperkirakan dari mengoperasikan investasi.
1, 2, 3, …..n   : adalah periode waktu dari masing-masing penerimaan.
S                    : adalah nilai residu (nilai sisa ) dari investasi setelah umur ekonomis dari investasi tersebut dinyatakan habis.

Besarnya MEC/r dimasukkan secara coba-coba (trial and error) hingga nilai investasi © sama dengan nilai sekarang dari jumlah pendapatan yang diperkirakan akan diterima selama pengoperasian investasi ditambah nilai sekarang dari nilai residu (nilai sisa) dari investasi tersebut (R1 +  R2 + R3 + ……..+ Rn + S).

Secara ekonomi makro, investasi mengacu pada pembelian modal baru seperti peralatan atau bangunan. Meskipun S = I hal ini tidaklah harus benar untuk setiap rumah tangga atau perusahaan

No comments:

Post a Comment