Teori Ekonomi Klasik dan Neoklasik

Teori pertumbuhan ekonomi klasik:
Adam Smith, teori ekonomi klasik menurut teori ekonomi Adam Smith kekuatan yang akan mengatur perekonomian adalah mekanisme harga. Suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi tercermin pada pertumbuhan output yang dihasilkannya.  Menurut teori ekonomi adam Smith, suatu negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi akan ditandai oleh dua faktor yang saling berkaitan yaitu faktor pertumbuhan penduduk dan faktor pertumbuhan output total.
Berdasarkan teori ekonomi klasik, teori ekonomi Adam Smith, pertumbuhan penduduk ini dianggap sebagai faktor yang pasif, maka sebagai penentu pertumbuhan ekonomi yang aktif adalah pertumbuhan dari output. Sedangkan tinggi atau rendahnya dari pertumbuhan outpun ini dipengaruhi oleh sumber-sumber alam, tenaga kerja dan jumlah persediaan barang dan modal.

Menurut teori ekonomi klasik, teori ekonomi Adam Smith, Sumber-sumber alam yang dimiliki suatu negara akan menentukan tingkat pertumbuhan karen sumber daya alam akan menentukan batas maksimum. Penggunaan sumber daya alam akan mencapai maksimum dalam pencapian peningkatan output apabila dikerjakan oleh tenaga kerja yang memiliki tingkat spesialisasi kerja baik dan didukung oleh tersedianya faktor barang modal yang memadai.

David Ricardo dan Tr. Maalthus, teori ekonomi klasik, teori  ekonomi David Ricardo dan Tr. Maalthus makanan akan bertambah menurut deret ukur, sehingga pada suatu saat perekonomian juga akan berada pada taraf subsisten atau kemandegan. Hal ini tidak sejalan dengan teori ekonomi klasik yang dikemukakan oleh Adam Smith mengenai ekonomi

Teori pertumbuhan neoklasik:
Robert Sollow, Teori ekonomi neoklasik, teori ekonomi Robert Sollow, suatu negara disebut mengalami pertumbuhan apabila ada pertumbuhan output. Pertumbuhan output ini akan dihasilkan dengan mengkombinasikan faktor modal dan faktor tenaga kerja serta teknologi modern.

Harrod dan Domar,  Teori ekonomi neoklasik teori ekonomi Harrod dan Domar pada hakikatnya negara akan mampu berada pada pertumbuhan ekonomi yang mantap. Kemampuan dari masyarakat untuk berinvestasi akan ditentukan oleh permintaan agregat yang berdaya beli dari masyarakat. Pertumbuhan ekonomi akan meningkat apabila produktivitas modal dan produktivitas tenaga kerja terjadi peningkatan.

Joseph Schumoeter, teori ekonomi neoklasik, teori ekonomi Joseph Schumoeter pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh proses dari inovasi-inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha.

Pada tahun 1998, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang kurang mengembirakan yaitu sebesar minus 13,7%. Angka ini merupakan yang terburuk karana sebelum tahun 1997 rata-rata pertumbuhan ekonomi mencapai diatas 7% pertahun. Bahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar minus 13,17% tersebut merupakan yaang terendah dibandingkn dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya.


Sumber: Lihat didaftar pustaka

No comments:

Post a Comment