Tema-tema dalam Ilmu Ekonomi

Tema-tema Mikroekonomi
Sebagian besar dari aspek ilmu mikro ekonomi adalah mengenai batasa-batasan pendapatan yang bisa dihabiskan konsumen atas barang dan jaa, anggaran dan kemampuan teknis terbatas yang dapat digunakan perusahaan untuk memproduksi barang atau jasa, batasan jumlah jam kerja seminggu yang dapat dialokasikan tenaga kerja untuk bekerja atau bersantai. Mikroekonomi juga menyinggung cara mendayagunakan sepenuhnya keterbatasan tersebut. Mikro ekonomi membahas bagaimana konsumen bisa mengalokasikan pendaaptan mereka yang  terbatas untuk membeli beragam barang dan jasa yang tersedi, bagaimana tenaga kerja apat engalokasikan sepenuhnya waktu  mereka untuk bekerja alih-alih bersantai, atau untukk satu pekerjaan alih-alih pekerjaan lain, menjelaskan bagaimana perusahaan dapat mengalokasikan sepenuhnya sumber daya finansial untuk merekrut tenaga kerja tambahan daripada membeli mesin baru dan untuk memproduksi serangkaian produk alih-alih produk lain.


Trade Off (Pertukaran uang)
Dalam perekonomian pasar modern, konsumen, tenaga kerja dan perusahaan memiliki banya fleeksibilitas dan pilihan dalam mengalokasikan sumber daya langka. Mikro ekonomi menggambarkan pertukaran atau trade off yang dihadapi oleh konsumen,, tenaga kerja, dan perusahaan. Konsumen memiliki pendapatan yang terbatas dan dapat dihabiskan untuk beragam barang dan jasa atau ditabung untuk dimasa yang akan datang.
Tenaga kerja menghadapi hambatan dan melakukan trade off. Orang akan memutuskan apa dan kapan memasuki angkatan kerja, karena jenis-jenis pekerjaan dan upah terkait yang tersedia bagi seorang tenaga kerja bergantung pada tingkat pendidikan dan kemampuan tertentu maka orang tersebut harus mentrade off pekerjaan mereka sekarang untuk melanjutkan pendidikan atau menghadapi trade-off dalam pilihan pekerjaanmereka.
Perusahaan menghadapi keterbatasan dalam bentuk jenis produk yang dapat mereka hasilkan dan sumber daya yang tersedia untuk memproduksinya. Selain itu, perusahaan juga menghadapi kendala dalam sumber daya finansial dam kapasiitas produksi sekarang dalam pabrik-pabriknya.
  
Harga Pasar
Trade off didasarkan pada harga-harga yang dihadapi oleh konsumen, tenaga kerja atau perusahaan. Dalam perekonomian terencana terpusat, harga diatur oleh pemerintah. Dalam perekonomian pasar, harga ditentukan oleh interaksi konsumen, tenaga kerja dan perusahaan. Interaksi ini terjadi didalam pasar yaitu sekumpulan pembeli dan penjual yang bersama-sama menentukan harga suatu barang.

Teori dan Model
Ilmu ekonomi menyangkut penjelasan dari suatu fenomena yang diamati. Dalam ilmu ekonomi seperti ilmu sain lain karena penjelasan dan perkiraan didasarkan pada teori. Teori dikembangkan untuk menjelaskan fenomena yang diamati yang diukur dari serangkaian aturan dan asumsi dasar. Teori ekonomi menjadi dasar dalam membuat perkiraan, dengan penerapan teknik statisika dan ekonometrika, teori dapat digunakan untuk merancang model yang pada gilirannya dapat dijadikan perkiraan kuantitatif.
Model merupakan gambaran matematis yang didasarkan pada teori ekonomi, dari suatu perusahaan, pasar atau entitas. Statistika dan ekonometrika juga memungkinkan kita untuk mengukur ketetapan perkiraan. Tidak ada teori, baik dalam ilmu ekonomi, fisika atau sains lain yang benar-benar tepat. Kegunaan dan validitas suatu teori tergantung pada keberhasilannya dalam menjelaskan dan memperkirakan serangkaian fenomena yang akan dijelaskan dan diperkirakan. Oleh karena itu, teori  senantiasa diuju melalui pengamatan. Sebagai hasil dari pengujian ini, teori sering kali dimodifikasi atau diperbaiki dan terkadangg bahkan tidak berlaku lagi. Ketika mengevaluasi suatu teori, penting untuk mengingat bahwa teori tidaklah selalu sempurna.
  
Analisis positif versus normative
Imu mikroekonomi berkaitan dengan pertanyaan positif dan normative. Pertanyaan positi biasanya terkait dengan penjelasan dan perkiraan, sedangkan pertanyaan normative seputar apa yang sebaiknya menjadi. Analisis positif merupakan tema sentral dalam ilmu mikroekonomi sedangakn analisis normative melibatkan pertanaan-pertanyaan seperti “apa yang terbaik?” selain intu analisis normative tidak hanya berada pada pilihan kebijakan alternative dan juga melibatkan penaksiran nilai.

Pasar
Dalam ilmu ekonomi, pasar merupakan fokus inti dari analisis, sehingga ekonom berupaya sejelas mungkin apakah yang dimaksudd dengan pasar itu. Pasar terbagi menjadi dua kelompok yaitu pembeli dan penjual. Pembeli meliputi konsumen yang membeli barang dan jasa dan perusahaan yang memberi tenaga kerja, modal dan bahan mentah yang digunakan untuk memproduksi barang dan  jasa. Penjual mencakup perusahan yang menawarkan barang dan jasa. Sebagian besar orang dan sebagian besar perusahaan bisa bertindak sebagai pembeli maupun penjual, tetapi akan lebih mudah apabila kita menganggap pembeli sebagai pihakk yang membeli sesuatu dan penjual sebagai pihak yang menjual sesuatu.
Pasar merupakan sekumpulan pembeli dan penjual ang melalui interaksi actual atau potensial mereka menentukan harga suatu produk atau serangkaian produk. Para ekonom seringkali menaruh perhatian pada definisi pasar dengan ketentuan mnakah pihak pembeli dan penjual yang sebaiknya dilibatkan dalam suatu pasar tertentu. Ketika mendefinisikan pasar, interaksi potensial pembeli dan penjual sama pentingnya dengan interaksi actual. Pasar merupakan pusat dari kegiatan ekonomi dan banyak dari permasalahan menarik dalam ilmu ekonomi berkaitan dengan fungsi pasar.

Pasar persaingan versus pasar non persaingan
Pasar persaingan sempurna memiliki banyak pembeli dan penjual sehingga tidak ada pembeli atau penjual tunggal yang memiliki pengaruh pada harga seperti pasar tembaga dunia, pasar petani. Pasar lain berisikan sejumlah kecil podusen yang masih dianggap kompetitif untuk tujuan analisis cotohnya industry maskapai penerbangan.
Dalam pasar persaingan sempurna, harga tunggal-harga pasar biasana berlaku. Dalam pasarr yang tidak bersaing sempurna, sebagai perusahaan mungkin mengenakan harga yang berbeda pada prdoduk yang serupa. Hal ini dapat terjadi karena setiap perusahaan berupaya menarik pelanggan dari pesainnya, atau karena konsumen memiliki loalitas merek yang tinggi sehingga memungkinkan sebagian perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi ketimbang perusahaan lain. Harga pasar dari sebagaian besar barang akan berfluktuasi dari waktu ke waktu, dan bagi banyak barang fluktuasi ini bisa saja bergerak cepat. Hal ini jelas terlihat pada barang yang dijual di pasar persaingan.
Adapun hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam jangkauan pasar ini yaitu:
1.      Perusahaan harus memahami siapa pesaing actual dan potensialna utnuk beragam produk yang dijual dimasa yang akan datang. Juga batasan produk dan geografisna harus diketahui untuk menentukan harga, biaya iklan dan membuat keputusan investasi modal.
2.      Definisi pasar penting bagi keputusan kebijakan public. Apakah pemerintah sebaikna melakukan merger atau akuisisi perusahaan yang menghasilkan produk sejenis atau menentangnya? Semua hal tersebut bergantung pada dampak dari merger atau akuisisi tersebut pada persaingan dan harga dimasa depan.

Harga Rill Versus Nominal
Harga nominal suatu barang (terkadang disebut juga dengan harga “rupiah sekarang”) merupakan harga absolutnya sedangkan untuk harga riil suatu barang disebut dengan harga konstan yaitu harga relatifnya terhadap ukuran harga agregat yaitu harga yang disesuaikan dengan inflasi.
Untuk barang konsumsi, ukuran harga agregat sering kali digunakan dalam Indeks Harga Konsumen (IHK atau consumen price index-CPI) IHK diukur oleh Biro Statistika Tenaga Kerja AS dengan menyurvei harga ritel, dan diterbitkan setiap bulan. IHK mencatat seberapa besar perubahan biaya sekumpulan barang di pasar umum yang dibeli oleh konsumen”tipikal” dari waktu ke waktu. Ketika seseorang tertarik pada harga bahan mentah dan produk setengah jadi lain yang dibeli oleh perusahaan, juga barang jadi yang dijual secara partai besar ke toko-toko ritel, dalam hal ini ukuran harga agregat sering kali dimasukkan dalam indeks harga produsen. IHP juga diukur oleh biro statistika tenaga kerja AS dan diterbitkan setiap bulan, dan mencatat seberapa besar, secara rata-rata, harga-harga pada tingkat partai besar berubah dari waktu ke waktu. Persentase perubahan dalam IHP menjadi acuan tingkat inflasi harga dan memprediksi perubahan IHK di masa mendatang.
Indeks harga yang digunakan untuk mengubah  harga nominal menjadi riil bergantung pada jenis barang yang diamati. Jjika yang diamati tersebut adalah barang atau jasa yang biasanya dibeli oleh konsumen, maka gunakan IHK. Jika yang diamati adalah produk yang biasanya dibeli kalangan perusahaan, gunakan IHP.
Amati suatu kasus: harga entega diswalayan, undeks harga yang relevan adalah IK. Setelah disesuaikan dengan inflasi, apakah harga mentega lebih mahal pada tahun 2010 ketimbang 1970? Untuk mengetahuinya, mari kita kalkulasi harga mentega pada tahun 2010 dalam satuan dolar tahun 1970. IHK pada tahun 1970 adalah 39,8 dan meningkat hingga 218,1 pada tahun 2010.(terjadi inflasi tinggi di AS selama decade 1970an dan 1980an) pada tingkat dolar 1970, harga mentega.
Dengan demikian, dala satuan riilya harga mentega lebih rendah pada tahun 2010 ketimbang 1970. Dari sudut pandang lain, harga nominal mentega meningkat 293 persen, sedangkan IHK naik 462 perse. Jika dibandingkan dengan tingkat harga agregat, harga mentega menurun.

Upah minimum
Keputusan menaikkan upah minimum, merupakan permasalahan normative dan positif. Permasalahan normatifnya adalah apakah hilangnya lapangan kerja bagi remaja dan tenaga kerja tidak terampil sebanding dengan dua faktorini:
1.      Manfaat langung bagi tenagaa kerja yang kini upahnya meningkat
2.      Manfaat tidak langsung bagi tenaga kerja lain yang upahnya mungkin meningkat bersama dengan upah mereka yang tingkat upahnya mendekati upah minimum.
Isu positif pentingnya dalah berapa banyak tenaga kera yang berkurang (jika ada) yang mampu mendapatkan pekerjaan dengan upah minimum yang lebih tinggi.



 Pentingnya pembelajaran Ilmu mikroekonomi
Pembelajaran ilmu mikro ekonomi sangatlah penting dalam penerapan prinsip-prinsip mikroekonomi pada persoalan dalam pengambilan keputusan secara actual. Adapun penggunaan pembelajaran mikroekonomi ini yaitu mencakup:
1.      Minyak dan komoditas pasar
2.      Membahas selera atau preferensi konsumen dan permintaan
3.      Keputusan investasi dan implikasi dari adanya ketidak pastian
4.      Produksi dan biaya
5.      Pemilihan masimisasi laba output
6.      Harga, cara menentukan harga internal dan insentif organisasi untuk perusahaan terintegrasi
7.      Peran pemerintah dalam membatasi polusi dan mendorong kesehatan dan keselamatan kerja



No comments:

Post a Comment