Teori Keynes dan Pasca Keynes

John Maynard Keynes menciptakan teori-teori ekonomi baru yang bersifat makro guna memperbaiki keadaan ekonomi yang saat ini
dilanda depresi berat. Pada saat itu terjadi over produksi dan pengangguran dan teori klasik tidak dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut karena hanya bersifat mikro sehingga muncullah teori-teori baru seperti teori Keynes.

Adapun teori Keynes ini yaitu:
  • Penelaahan klasik yang lebih berorientasi pada sisi penawaran mengandung kelemahan
  • Pemerintah mempunyi peran besar dalam meningkatkan permintaan efektif melalui pengeluaran pemerintah.
  • Perekonomian dapat saja terjadi kurang dari atau lebih dari pengerjaan penuh, sebab perilaku orang atau masyarakat dalam menabung berbeda dengan perilaku orang atau masyarakat yang berinvestasi.
  • Motif masyarakat untuk memiliki uang kas yaitu; untuk transaksi dan berjaga-jaga yang dipengaruhi oleh pendapatan, dan spekulasi yang dipengaruhi oleh tingkat bunga


Pasca Keynes, teori Keynes tidak efektif dalam kebijakan fiskal dan moneter untuk mengatasi inflasi dan stagflasi yang tidak pernah dialami pada zaman sebelum keynes. Oleh karena itu banyak para ahli ekonomi pasca Keynes ini mencoba menelaah kembali teori Keynes ini. 

Pasca teori Keynes ini, terdapat dua kelompok para ahli ekonomi ini yaitu:
  1. Kelompok yang tetap setia pada teori keynes yang terdiri dari golongan yang sepenuhnya menerima teori keynes yang dipelopori oleh Harrod dan Weintraub. Golongan nyang hanya sebagaian saja menerima teori keynes seperti Paul A. Samuelson dan I Klein.
  2. Kelompok yang mencoba kembali pada kebenaran teori klasik maupun teori neoklasik dan menolak teori Keynes ini. Adapun tokoh-tokohnya yaitu; Ac Pigiu, H.Hazlitt, Alvin Harvey Hanssen, Simon Kusnet, John R Hicks.

Sumber: Lihat didaftar pustaka

No comments:

Post a Comment