Teori Perdagangan Internasional

Keuntungan yang akan didapat dari perdagangan internasional merupakan salah-satu faktor dari suatu negara melakukan kegiatan perdagangan tersebut. Oleh karena itu, banyak para ekonom
liberalisme yang menganjurkan kegiatan perdagangan internasional ini tetapi ada juga yang menentang kegiatan perdagangan internasional mereka disebut Proteksionisme.

Adapun teori-teori yang mengkaji tentang perdagangan internsional ini yaitu:
Teori keuntungan mutlak yang dikemukanan oleh Adam Smith pada tahun 1776.  Negara akan melakukan perdagangan atau pertukaran apabbila masing-masing negara memperoleh keuntungan mutlak dari perdaganganya. Adapun keuntungan yang dimaksudkan disini yaitu dalam memproduksi suatu jenis barang apabila negara tersebut dapat memproduksi barang tersebut dengan jam atau hari kerja yang lebih sedikit dibandingkan jika barang itu diproduksi oleh negara lainya.
Kecenderungn perdagangn internasional di Indonesia cukup memprihatinkan, karena ada indikasi impor barang konsumsi yang meningkat. Hal itu dikarenakan harga dari barang impor lebih murah dibandingkan harga dari barang lokal.

Teori biay komparatif yang dikemukakan oleh David Ricardo, teorinya berdasarkan dari kelemahan yang dilihat dari teori keuntungn mutlak seperti tidak memperhitungkan kemungkinan tidak semua negara akan mendapatkan keuntungan mutlak sehingga tidak dapat menjelaskan berapa dasar tukar yang akan terjadi jika negara tersebut melakukan perdagangan. Menurut teori David Ricardo, setiap negara dapat mengekspor barang-barang yng mempunyai biaya komparatif lebih rendah, tanpa memperhatikan apakah barang-barng tersebut memiliki keuntungan mutlak atau tidak daan dasar tukar Internsional yang terjadi adalah 1:1.

Analisa tentang impor dan ekspor tidak dapat dipisahkan, ini merupakan suatu satu kesatuan karena yang selalu diperlihatkan adalah surplus dan defisit neraca perdafangan aatau selisih antara ekspor barang dan impor barang. Selama ini surplus yang terjadi di indonesia disebabkan oleh neraca perdagangan sektor migas sedangkan sektor non migas, nerac perdagangan lebih menunjukkan defisitnya.

Sumber:  Lihat didaftar pustaka

No comments:

Post a Comment