Permintaan Individu dan Pasar

Dalam perubahan harga terdapat kurva harga konsumsi, yaitu kurva yang melacak kombinasi yang memaksimalkan utilitas dari dua barag ketika harga salah satu barang berubah. Contoh perubahan harga barang ini yaitu: pada awalnya harga makanan adalah $1, harga pakaian $2 dan pendapatan konsumen $20. Pilihan konsumen berada pada titik B pada gambar 1.1, disini konsumen membeli 12 unit makanan dan 4 unit pakaian,, sehingga mencapai tingkat utilitas seperti yang ditujukkan kurva U2. Perhatikan kurva 1.2 yang menunjukkkan hubungan antara harga makanan dan
kuantitas permintaan. Sumbu horizontal mengukur kuantitas makanan yang dikonsumsi, seperti pada gambar 1.1 tetapi sumbu vertikalnya ini mengukur harga makanan. Titik G pada gambar 1.2 sesuai dengan titik B pada gambar 1.1. Pada G, harg maanan adalah $1 dan konsumen tersebut membeli 12 unit makanan.
Jika harga makann meningkat menjadi $2, gais anggaran pada kurva 1.1 berutar kea rah dalam dengan titik sumbu pada perpotongan vertical, sehingga menjai dua kali lebih curam. Harga makanan yang lebih tinggi telah meningkatkan besaran kemiingan garis anggaran. Utilitas maksimum terlihat pada titik A, pada kurva inddiferensi yang lebih rendah yaitu U1. Karena harga makanan  telah meningkat, daya beli konsumen memilih 4 unit makanan dan 6 unit pakaian. Perubahan pilihan konsumen ni berada pada E, yang menunjukkan bahwa pada harga $2, 4 unit makanan adalah permintaannya.
Karena garis anggaran berputar mengarah kearah luar, konsumen dapat mencapaitingkat utilitas yang lebih tinggi seperti yang ditunjukkan oleeh kurva U3 pada gambar 1.1 dengan memilih D, dengan 20 unit makanan dan 5 unit pakaian dimana harga makanan berkurang sebanyak 50 sen. Titik H pada gambar 1.2 menunjukkan harga 50 sen dan kuantitas permintaan 20 unit makanan.
Kurva Permintaan Individu
Kurva permintaan individu adalah kurva yang mengaitkan kuantitas suatu barang yang dibeli seorang konsumen dengan harganya. Perhatikan kurva harga-konsumsi 1.1 sebelumnya, melacak kombinasi yang memaksimalkan utilitas dari makanan dan pakaian dengan segala kemungkinan harga makanan. Ketika harga akanan menurun, utilitas yang dicapai meningkat dan konsumen membeli lebihbanyak makanan. Pola peningkatan konsumsi suatu barang dalam merespon penurunan harga ini selalu berlaku. Kurva permintaan individu mengaitkan kuantitas barang yang akan dibeli oleh konsumen individu tersebut dengan harga barang yang bersangkutan.
Kurva permintaan memiliki dua karakteristik yaitu:
1.      Tingkat utilitas yang dapat diraih berubah saat kita bergerak disepanjang kurva. Makin rendah harga produk, makin tinggi tingkat nilai guna. Ketika harga suatu produk menurun, daya beli konsumen bertambah.
2.      Pada setiap titik pada kurva permintaan, konsumen memaksimalkan utilitas dengan memenuhi kondisi bahwa tingkat subtitusi maginal (MRS)  makanan atas pakaian sama dengan rasional harga makanan dan pakaian. Karena konsumen memaksimalkan nilai guna, MRS makanan atas pakian berkurang saat kita bergerak menuruni kurva permintaan. Fenomena ini bisa dipahami karena memberitahukan bahwa nilai relative makanan menurun ketika konsumen membeli lebih banyak makanan.

Perubahan Pendapatan
Kurva pendapatan konsumsi merupakan kurva yang menggambarkan kombinasi dua barang ang memaksimalkan utilitas keetika pendapatan konsumen berubah. Ketika pendapatan konsumen bertambah, garis anggaran pada kurva akan bergeser ke luar sejajar dengan garis anggaran awal sehingga memungkinkannya untuk mencapai tingkat utilitas yang ditunjukkan oleh kurvas indiferensi U2. Peningkatan pendapatan dengan harga seluruh barang dianggap tetap, menyebabkan konsumen menubah pilihan keranjang belanja mereka. Pada bagian kurva pertama, keranjang belanja yang memaksimalkan kepuasan konsumen atas berbagai pendapatan (titik A, $10; B, $20; D, $30) menggambarkan kurva pedapatan-konsumsi. Pergeseran ke kanan pada kurva permintaan dalam merespon peningkata pendapatan ditunjukkan oleh bagian kedua(titik E, G, dan H masing-masing sesuai  dengan titik A, B dan D).

Barang Normal dan Inferior
Ketika kurva pendapatan-konsumsi memiliki kemiringan positif, kuantitas permintaan meningkat seiring dengan pendapatan. Akibatnya, elastisitas pendapatan permintaanpun positif. Makin besar pergesera ke kanan kurva permintaan, makin besar elastisitas pendapatanya. Artinya barang bersifat normal dimana ketika pendapatan meningkat, konsumen akan membeli lebih banyak barang. Ketika kuantitas permintaan menurun sedangkan pendapatan meningkat, itu artinya elastisitas pendapatan permintaan negative dan barang tersebut disebut barang inferior.

Peningkatan pendapatan seseorang dapat menguragi konsums salah satu dari dua barang yang sedang dikonsumsi. Exp: hamburger, meskipun adalah barang normal antara A dan B, menjadi barang inferior ketika kurva pendapatan-konsumsi membengkok ke arah kiri antara B dan C.

Kurva Engel
Kurva engel adalah kurva yang mengaitkan kuantitas suatu barang yang dikonsumsi dengan pendapatan seseorang .  kurva angel mengaitkan kuantitas konsumsi suatu barang dengan pendapatan. pada gambar kurva 1 makanan adalah barang normal dan kurva engel berkemiringan ke atas. Tetapi pada kurva 2 hamburger adalah barang normal pada pendapatan di bawah $20 per bulan dan menjadi barang inferior ketika pendapatan melebihi $20 per bulan.

Subtitusi dan Komplementer
Bagi banyak barang, permintaa dihubungkan dengan konsumsi dan haga barang lain. dua barang bersifat subtitusi jika peningkatan harga salah satu barang menyebabkan peningkatan kuantitas permintaan barang lain. Demikian pula dua barang bersifat komplementer jika peningkatan harga salah satu barang mengakibatkan penurunan kuantitas permintaan barang lain. Dua barang bersifat independen apabila perubahan salah satu barang tidak berdampak sama sekali pada kuantitas permintaan barang lain. Salah satu cara untuk melihat apakah dua barang bersifat komplementer atau subtitusi yaitu dengan mengamati kurva harga-konsumsi.
Kenyataan bahwa barang dapat bersifat komplementer atau subtitusi menyiratkan bahwa ketika mempelajari dampak perubahan haraga dalam suatu pasar, penting juga untuk mengamati konsekuensi pada pasar terkait.


1.      Efek Pendapatan dan Subtitusi
Penurunan harga memiliki dua efek yaitu
  •      Konsumen cenderung membeli lebih bak barang ayng makin murah dan membeli lebih sedikit barang yang kini relative lebih mahal.  
  •      Karena salah satu barang lebih murah, konsumen diuntungkan oleh adanya peningkatan daya beli riil. 
  •       Kedua efek ini biasanya terjadi secara bersama-sama.

Pada kurva diatas dapat dilihat bahwa penurunan harga makanan memiliki efek pendapatan maupun subtitusi. Konsumen pada awalnya berada pada A, pada garis anggaran RS. Saat harga makanan menurunn, konsmsi meningkat sebesar F1F2 saat konsumen bergerak ke B. efek subtitusi F1E (ditunjukkan oleh pergerakan dari A ke D) mengubah harga relative makanan dan pakaian tetapi menjaga pendapatan riil (kepuasan) konstan. Efek pendapatan  EF2 (ditunjukkan oleh pergerakan dari D ke B) menjaga harga relative konstan tetapi meningkatkan daya beli. Makanan adalah barang normal karena efek pendapatan EF2 positif.

Efek Subtitusi
Efek subtitusi adalah prubahan konsumsi makanan yang berkaitan dengan perubahan harga makanan, dengan tingkat utilitas dianggap konstan. Efek subtitusi memperlihatkan perubahan konsumsi makanan yang terjadi akibat perubahan harga yang membuat makanan relative lebih murah ketimbang pakaian. Subtitusi ini ditandai oleh pergerakan di sepanjang kurva indiferensi.

Efek Pendapatan
Efek pendapatan adalah perubahan konsumsi makanan yang diakibatkan oleh peningkatan daya beli, dengan harga relative dianggap konstan. Peningkatan konsumsi makanan dari OE ke OF2 menjadi ukuran efek pendapatan yang bernilai positif karena makanan adalah barang normal. Karena peningkatan konsumsi ini mencerminkan pergerakan dari satu kurva indiferensi ke kurva lain, efek pendapatan mengukur perubahan dalam dayya beli konsumen.

Kasus Khusus: Barang Giffen
Barang gifffen adalah barang dengan kemiringan kurva permintaan ke atas karena efek pendapatan (negative) lebih besar ketimbang efek subtitusi. Meskipun menarik dalam praktiknya barang giffen jarang menarik minat Karena membutuhan efek pendapatan negative yang besar.

1.      Permintaan Pasar
Kurva permintaan pasar menunjukkan berapa banyak konsumen secara keseluruhan bersedia membeli suatu barang ketika harganya berubah. Kurva permintaan pasar merupakan kurva yang mmengaitkan kuantitas barang yang dibeli seluruh konsumen dalam suatu pasar dengan harganya.

Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur perubahan persentase kuantitas permintaan yang diakibatkan dari peningkatan 1 persen harga. Dengan menyatakan kuantitas suatu barang oleh Q dan harga oleh P elastisitas harga permintaanya adalah :
Ketika permintan bersifat inelastic (Ep kurang dari 1 pada nilai absolutnya) maka kuantitas permintaan relative tidak responsive terhadap perubahan harga akibatnya pengeluaran ttal atas produk tersebut meningkat ketika harga meningkat. Sebaliknya ketika peermintaan bersifat elastis, Ep lebih besar daripada 1 pada nilai absolutnya maka pengeluaran total atas produk tersebut berkurang saat harga meningkat. Permintaan isoelastis yaitu ketika elastisitas harga permintaan konstan di sepanjang kurva permintaan, kurva permintaan isoelastis adalah kurva permintaan dengan elastisitas harga konstan.

Permintaan Spekulatif
Permintaan spekulatif adalah permintaan yang didorong bukan karena manfaat langsung yang diperoleh dari memiliki atau mengkonsumsi suatu barang tetapi dari adanya ekspektasi bahwa harga barang tersebut akan meningkat. Permintaa spekulatif sering sekali irasional, orang=orang mengamati bahwa harga suatu barang meningkat dan langsung menyimpulkan bahwa harganya akan terus meningkat. Tetapi biasanya tidak terdaat alasan sehingga seorang konsumen yang membeli sesuatu karena dia percaya harganya akan terus meningkat layaknya orang berjudi

1.      Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah selisih antara apa yang bersedia konsumen bayar atas suatu barang dan jumlah yang dibayarkan secara actual dibayar oleh konsumen. Surplus konsumen merupakan manfaat total dari konsumsi suatu produk, dikurangi biaya total pembeliannya.


Surplus Konsumen dan Permintaan
Surplus konsumen dapat dihitung dengan mudah jika kita mengetahui kurva permintaannya. Dengan menggambarkan kurva permintaa seperti anak tangga alih-alih garis lurus memperlihatkan kepada kita bagaimana mengukur nilai yang diperoleh konsumen dari membeli berbagai jumlah banyak barang. Untuk menghitung surplus konsumen agregat dalam suatu pasar, kita cukup mencari areal di bawah kurva permintaan pasar di atas garis harga. Kurva permintaan pasar tidak selalu berbentuk garis lurus. Namun demikian kita selalu dapat mengukur surplus konsumen dengan mencari daerah di bawah kurva permintaan dan di atas garis harga. Ketika kita memaduka surplus konsumen dengan laba agregat yang diperoleh produsen, kita dapat mengevaluasi baik biaya dan manfaat bukan saja dari struktur pasar alternative, tetapi juga kebijakan public yang mngubh perilaku konsumen dan produsen dalam pasar tersebut.

2.      Eksternalitas Jaringan
Eksternalitas jaringan adalah situasi dimana setiap permintaan individu tergantung dari pembelian individu lainnya. Eksternalitas jaringa bisa positif atau negative. Eksternalitas jaringan yang positif terjadi jikan kuantitas permintaan suatu barang oleh seorang konsumen tipikal meniingkat dalam merespons pertumbuhan pembelian barang tersebut oleh konsumen lain (eksternalitas jaringan positif dimana seorang konsumen berkeingnan untuk memiliki suatu barang dikarenakan orang lain memilikinya). Jika kuantitas permintaan menurun maka terjadi eksternalitas jaringan negative (dimana seorang konsumen berkeinginan untuk memiiki barang eksklusif atau unik).

3.      Estimasi Permintaan Empiris
Pendekatan Statistik Terhadap Estimasi Permintaan
Kurva permintaan linear dapat dinyatakan dalam bentuk aljabar sebagai Q = a – bP + cl
Faktor pendapatan pada persamaman permintaan memungkinkan kurva permintaan bergeser secara parallel ketika pendapatan berubah.

Bentuk Hubungan Permintaan
Karena hubungan permintaan berbentuk garis lurus, dampak perubahan harga terhadap kuantitas permintaan adalah konstan. Untuk persamaan permintaan Q= a – bp, elastisitas harga Ep adalah:
P/Q) = -b(P/Q)
Kita dapat menuliskan fungsi permintaan dalam bentuk berikut ini :
Log (Q) = a – b log(P) + b2 log (P2) + c log (1)
Ketika b2 yakni elastisitas harga silang, positif maka kedua barang adalah substitusi, ketika b2 negatif keua barang adalah komplementer.

Wancara dan Pendekatan Eksperimental untuk Mengetahui Permintaan
            Cara lain untuk memperoleh informasi mmengenai permintaan adalah melalui wawancara dimana konsumen ditanyakan berapa banyak produk yang bersedia mereka beli pada harga tertentu. Namun, pendekatan ini mungkin kurang berhasil apabila orang-orang kekurangan informasi atau minat bahkan berniat memberikan informasi yang salah kepada pewawancara. Dalam eksperimen pemasaran langsung, penawaran produk diberikan bagi calon konsumen. 

No comments:

Post a Comment