Keputusan
Produksi Suatu Perusahaan
Keputusan perusahaan serupa dengan
keputusan pembelian konsumen, dan dapat pula ditelaah melalui tiga tahap yaitu:
1.
Teknolofi produksi
2.
Kendala biaya
3.
Pilihan input.
Ketiga langka ini merupakan fondasi teori
perusahaan. Teori perusahaan merupakan penjelasan tentang bagaimana perusahaan
membuat keputusan produksi yang meminimalkan biaya dan bagaimana biayanya
bervariasi seiring dengan output.
1. Perusahaan dan Keputusan Produksi
Perusahaan seperti yang kita ketahu
sekarang sebenarnya merupakan penemuan baru. Korporasi moern baru muncul pada
paruh akhir abad ke 19. Perusahaan muncul dengan menawarkan semacam koordinasi
yang merupkana elemen penting dan akan sangat kehilangan jika tenaga kerja
beroperasi secara independent. Perusahaa menghilangkan kebutuhan setiap tenaga
kerja untuk menegosiasikan setiap tugas yang dia kerjakan dan tawar-menawar
biaya atas setiap tugas yang dikerjakan tersebut. perusahaan dapat menghindari
tawarmenawar semacam ini dengan mmiliki manajemen yang mengatur produksi para
tenaga kerja berupah-manajer memberitahukan tenaga kerja apa yang harus
dilakukan dan kapan melakukanya dan tenaga kerja (juga manajer itu sendiri)
cukup diberikan upah mingguan atau bulanan.
Proses
produksi mengubah input menjadi output merupakan esensi dari apa yang dilakukan
oleh perusahaan. Input dibagi menjadi beberapa kategori yaitu; tenaga kerja,
bahan mentah dan modal, masing-masing terbagi menjadi beberapa bagian.
Perusahaan dapat mengubah input menjadi
output dengan berbagai cara, dengan menggunakan berbagai kombinasi tenaga
kerja, bahan mentah dan modal. Kita dapat menjabarkan hubungan antarinput dalam
proses produksi dan output yang dihasilkan melalui suatu fungsi produksi.
Fungsi produksi menunjukkan output tertinggi yang dapat diproduksi oleh
perusahaan atas setiap kombinasi spesifik dari input. Adapun fungsi produksi
ini yaitu: q = F (K, L).
q merupakan output tertinggi yang dapat
diproduksi oleh perusahaan atas setiap kombinasi spesifik input, L tenaga kerja
dan K adalah modal. Fungsi produksi menjabarkan apa yang disebut dengan
kelayakan teknis ketika perusahaan beroperasi secara efisien yakni ketika
perusahaan menggunakan kombinasi input seefektif mungkin.
Karena
perusahaan harus mempertimbangkan apakah input dapat divariasikan atau tidak,
dan kalaupun demikian, selama periode tertentu penting untuk membedakan antara
jangka pendek dan jangka panjang ketika menganalisis produksi. Jangka pendek
merujuk pada periode dimana kuantitas satu faktor produksi atau lebih tidka
bisa berubah. Dalam jangka pendek terdapat setidaknya satu faktor yang tidak
bisa berubah daktor demikian disebut degan input tetap. Jangka panjang adalah
jumlah waktu yng dibutuhkan untuk membuat seluruh input berubah variabel.
2.
Produksi Dengan Satu Input
Variabel (Tenaga Kerja)
Ketika
memutuskan berapa banyak input tertentu yang harus dibeli, perusahaan harus
membandingkan manfaat yang timbul dengan biaya dari input tersebut. manfaat dan
biaya sebagai elemen incremental dengan berfokus pada output tambahan yang
dihasilkan dari adanya tambahan incremental suatu input, selain itu juga
sebagai perbandingan berdasarkan rata-ratanya dengan memperhatikan pertambahan
hasil yang subtansial dari suatu input. Ketika modal bersifat tetap dan tenaga
kerja variabel, satu-satunya cara bagi perusahaan agar dapat memproduksi lebih
banyak output adalah dengan meningkatkan input tenaga kerjanya.
Kontribusi yang diberikan tenaga
kerja terhadap produksi dapat digambarkan melalui ukuran rata-rata dan
marginal. Produk rata-rata dihitung dengan membagi output total q dengan input
total tenaga kerja : produk rata-rata tenaga kerja mengukur produktivitas
angkatan kerja perusahaan dalam hal berapa banyak output yang dihasilkan setiap
tenaga kerja ecara rata-rata. Produk marginal tenaga kerja bergantung pada
jumlah moda yang digunakan. Jika input midal bertambah dari 10 menjadi 20,
produk marginal tenaga kerja pastia akn meningkat karena penambahan tenaga
kerja akan semakin produktif jika mereka memiliki lebih banyak modal untuk
digunakan. Produk rata-rata tenaga kerja = output/input tenaga kerja = q/L.
produk marginal tenaga kerja = perubahan output/perubahan input tenaga kerja
∆q/∆L.
Kurva produk rata-rata dan marginal
sangan berkorelasi. Ketika produk marginal lebih besar daripada rata-ratanya,
makak produk rata-rata meningkat.demikian pula ketika produk marginal lebih
kecil daripada produk rata-ratanya maka produk rata-rata berkurang.
a)
Produk
rata-rata tenaga kerja adalah produk total dibagi dengan kuantitas input tenaga
kerja. Pada B mmisalnya, produk rata-rata sama dengan output 60 unit dibagi
dengan input sebesar 3 unit, atau sama dengan 20 unit output per unit input
teanga kerja akan tetapi perbandingan ini adalah kemiringan garis yang berawal
dari titik B. (kurva produk rata-rata tenaga kerja)
b)
Bahwa produk marginal tenaga kerja apada
awalnya meningkat, mencapai puncaknya pada input 3, dan kemudian menurun saat
kita bergerak menaiki kurva produk total dari C dan D pada D, ketika output
total mencapai maksimum, kemirinan garis singgung pada kurva produk total
adalah 0, demikian juga produk marginalnya. Jika melebihi titik tersebut, prduk
marginal akan menjadi negative. (kurva produk marginal tenaga kerja)
Hubungan antara produk rata-rata
dan marginal ini yaitu pada B, produk marginal tenaga kerja lebih besar
daripada produk rata-ratanya akibatnya produk rata-rata tenaga kerja bertambah
saat kita bergerak dari B ke C. pada C, produk rata-rata dan marginal tenaga
kerja sama meskipun produk rata-rata adalah kemiringan garis dari titik aal,
produk marginal adalah garis singgung terhadap kurva produk total pada C. Pada
saat bergerak melewati C menuju D, produk marginal berkurang hingga lebih
rendah daripada produk rata-rata.
Prinsip
yang menyatakan bahwa ketika penggunaan suatu input bertambah dengan input lain
tetap, hasil dari tambahan input ini terhadap output akan maakin berkurang, ini
merupakan hokum hasil marginal yang makin menurun. Hokum marginal yang makin menurun biasanya
berlaku dalam jangka pendek ketika setidaknya salah satu input tidak berubah. Hokum
hasil marginal yang makin menurun menggambarkan penurunan prodk marginal tetapi
bukan berarti negative
Karena
produk rata-rata mengukur output per unit input tenaga kerja, maka relative
mudah mengukur (hanya input tenaga kerja total dan output total informaso yang
dibutuhkan). Produktivitas tenaga kerja dapat menjadi pembanding antarindustri dan atas satu industry selama
periode waktu yang panjang. Tetapi produktivitas tenaga kerja sangat penting
terutama karena menentukan taraf hidup riil yang apat dicapai suatu Negara bagi
masyarakat.
Terdapat kaitan sederhana antara
produktivitas tenaga kerja dan taraf hidup. Salah satu sumber pertumbuhan
terpenting dalam produktivitas tenagga kerja adalah pertumbuhan cadangan modal
yaitu jumlah total modal yang tersedia untuk digunakan dalam produksi. Sumber
pertumbuhan penting lainnya dalam produktivitas tenaga kerja adalah perubahan
teknologi yaitu perkembangan teknologi baru yang memungkinkan tenaga kerja
untuk diunakan secara lebih efektif dan untuk enghasilkan barang baru dan lebih
berkualitas.
3.
Produksi dengan Dua Input
Variabel
Isokuan merupakan kurva yang
menunjukkan seluruh kemungkinan kombinasi input yang menghasilkan output yang
sama. Isokua produksi menunjukkan berbagai kombinasi input yang dibutuhkan
perusahaan untuk memproduksi sejmlah
output tertentu. Serangkaian isokuan, atau peta isokuan, menggambarkan fungsi
produksi perusahaan. Output bertambah saat kita bergerak dari isokuan q1
ke isokuan q2 dan ke isokuan q3
ketika sejumlah
isokuandigambarkan pada satu grafik, kita enyebutnya sebagai peta isokuan.
isokuan menunjukkan fleksibelitas yang dimiliki perusahaan ketika membuat
keputusan produksi, memperoleh output tertentu dengan menyubtitusikan satu
input atas input lainya.
Meskipun
tenaga kerja dan modal bersifat variabel dalam jangka panjang, penting bagi
perusahaa yang memiliki baiuran input yang optimal untuk memperkirakan apa yang
terjadi pada output ketika setiap input bertambah dengan asumsi input lain
bersifat tetap. Penambahan satu faktor sembari mengasumsi faktor lain konstan
akan menghasilkan output tambahan yang makin berkurang, kemiringan isokuan akan
menjadi lebih tajam seiring makin banyaknya modal ditambahkan untk menggantikan
tenaga kerja dan menjadi mendatar ketika tenaga kerja ditambahkan untuk
menggantikan modal.
Dengan
dua input yang dapat berubah-ubah, seorang manajer mempertimbangkan untuk
menggantikan salah satu input dengan input lain. kemiringan dari setiap isokuan
mengindikasikan bagaimana kuantitas satu input dapat ditrade-off atas kuantitas
input lain, sementara output tidak berubah.. ketika tanda negative diabaikan,
kita menyebut kemiringan tersebut sebagai tingkat subtitusi teknis marginal
(MRTS). MRTS dari tenaga kerja atas
modal merupakan jumlah dimana input modal dapat berkurang ketika tambahan satu
unut tenaga kerja digunakan, sehingga output tidak berubah. MRTS = -perubahan
input modal/perubahan input tenaga kerja. MRTS = -∆K/∆L (untuk tingkat q yang
tetap). Dimana ∆K dan ∆L adalah perubahan kecil pada modal dan tenaga kerja
disepanjang isokuan.
MRTS erat kaitannya dengan produk
marginal tenaga kerja MPl dan modal MPk. Untuk melihat
bagaimana hubungan ini, bayangkan terjadi penambahan tenaga kerja dang
mengurangi kuantitas modal sedemikian rupa sehingga output tetap tidak berubah.
Penambahan output akibat penambahan input tenaga kerja sama dengan output
tambahan per unit dari tenaga kerja tambahan dikallikan jumlah unit tenaga
kerja tambahan:
Output tambahan dari penambahan
tenaga kerja = (MPL)(∆L)
Demikian pula, penurunan output
akibat pengurangan modal merupakan hilangnya output per unit pengurangan
modal dikalikan jumlah unit pengurangan
modal:
Pengurangan output dari penurunan
modal = (MPk)(∆K)
Karena kita menjaga output
konstan dengan bergerak disepajang isokuan, perubahan total output harus nol.
Dengan demikian:
(MPL)(∆L) + (MPk)(∆K)
= 0
Dengan menyusun ulang suku-suku
diatas, maka:
(MPL) (MPk)
= -(∆K/∆L) = MRTS
Dua
kasus ekstrem fungsi produksi menunjukkan rentang subtitusi input dalam proses
produksi. Fungsi produksi dengan proporsi tetap, fungsi produksi dengan isokuan
berbentuk L. sehingga hanya satu kombinasi tenaga kerja dan modal saja yang
dapat digunakan untuk memproduksi setiap tingkat output.
4.
Skala Hasil
Skali hasil mrupakan
tingkat dimana output bertambah ketika input bertambah secara proporsional.
Skala hasil yang meningkat merupakan situsasi dimana output meningkat lebih
dari dua kali lipat ketika seluruh input bertambah dua kali lipat. Skala hasil
yang konstan merupakan situasi dimana output meningkat dua kali lipat ketka
seluruh input bertambah dua kali lipat. Sedangkan skala hasil yang menurun merupakan
situasi dimana output meningkat kurang dari dua kali lipat ketika seluruh input
bertambah dua kali lipat.
Skala hasil tidak
harus seragam untuk seluruh kemungkinan tingkat output. Skala hasil bervariasi
antar perusahaan dan industi. Dengan menganggap variabel lain konstan, makin
besar skala hasil, maka makin besar kapasitas perusahan dalam suatu industry.
Karena sector manufaktur membutuhkan investasi besar dalam peralatan modal,
industry manufaktur cenderung memiliki skala hasil yang meningkat dibandingkan
industry yang berorientasi jasa. Jasa lebih bersifat padat karya dan biasanya
lebih efisien jika diproduksi dalam skala kecil daripada skala besar.
No comments:
Post a Comment