Biaya
Ekonomi Versus Biaya Akuntansi
Biaya akuntasi biaya
adalah biaya actual ditambah biaya penyusutan atas peralatan modal sedangkan
biaya ekonomi adalah biaya yang timbul
atas pengguanan sumber daya ekonomi dalam proses produksi. Kata ekonomi menyiratkan
membedakan biaya yang daapt dikendalikan perusahaan dan biaya yang tidak dapat
dikendalikan. Istilah ini juga memberitahukan kita untuk mempertimbangkan
seluruh biaya yang relevan terhadap produksi. Modal tenga kerja dan bahan
mentah jells merupakan sumber daya yang harus dilibatkan. Tetapi perusahaan
mungkin menggunakan sumber daya lain denan biay yang tidak begitu kentara,
tetapi sama pentingnya.
Meskipun biaya oportunitas
sering kalli tersembunyi, biaya tersebut sebaiknya diperhitungkan ketika
membuat keputusan ekonomi. Hal yang sebaliknya justru berlaku pada biaya
tertabam. Biaya tertanam merupakan pengeluaran yang telah dibuat dan tidak
dapat diperoleh kembali. Sebagian biaya berubah-ubah dengan output, seemntara
biaya lain tidak beruah selama perusahaan memproduksi output pada tingkat
berapa pun. Dengan demikian, kita membagi biaya total (total cost-TC atau C)
biaya ekonomi total dari produksi menjadi dua komponen yaitu:
-
Biaya tetap (fixed cost-FC) biaya yang
tidak berubah-ubah bersama output dan hanya dapat diihilangkan apabila kelua
dari bisnis.
-
Biaya variabel (variabel cost-VC) biaya
yang berubah-ubah saat output berubah.
Biaya tetap bisa mencakup pengeluaran atas
pemeliharaan pabrik, asuransi, penyejuk ruangan dan listrik dan mungkin
sejumlah kecil karyawan. Semua ini tetap sama tanpa memandang berapa output
yang dihasilkan perusahaan. Biaya variabel, yyang mencakup pengeluaran atas
upah, gaji dan bahan mentah yang digunakan untuk produksi, meningkat seiring
dengan peningkatan output. Biaya tetap tidak bervariasi dengan tingkat output
biaya ini harus dibayar sekalipun output tiak dihasilkan sama sekali.
Satu-satunya cara untuk dapat meningkatkan biaya tetap adalah dengan menutup
usaha.
Penutupan
usaha bukan berarti keluar dari bisnis. Perusahaan masih bisa berada dalam
bisnis dan dapat mengoperasikn pabrik lainnya. Perusahaan ini juga bisa saja
membuka kembli pabrik tersebut yang telah ditutupnya meskipun kan berbiay mahal
jika harus membeli mesin baru tu memperbaiki mesin lama. Ketika perusahn
berencana untuk meningkatkan atau mengurangi produksinya, maka pihak
manajemennya ingin mengetahui bagaimana
perubahaan ini akan berdampak pada biayanya apakah termasuk biaya tetap atau
biaya variabel.
Biaya
tetap merupakan biaya yang ditanggung perusahaan ketika sedang beroperasi,
tanpa memandang tingkat output yang dihasilkannya misalnya gaji pejabat
eksekutif dan pengeluaran ruang kantor mereka beserta staf pendukung, juga
asuransi biaya pemeliharaan pabrik. Biaya tetp dapat dihindari apabila
perusahaan menutup pabrik atau keluar dari bisnis-pejabat eksekutif dan staf
pendukung, misalnya tidak akan diperlukan lain. Selain itu juga ada biaya
tertanam yaitu biaya yang timbull dan tidak dapat diperoleh kembali. Karena
biaya tetap mempengaruhi keputusan perusahaan kedepan sedangkan biaya tertanam
tidak demikian, biaya tetap yang inggi relative terhadap penerimaannya dan
tidak dapat dikurangi mungkin akan menggiring perusahaan untuk menutup usahanya
sehingga menghilangkan biaya-biaya tetapnya dan lebih baik memperoleh laba nol
daripada terus-menerus menanggung kerugian. Mengalokasikan biaya tertanam yang
tinggi pada gilirannya akan menjadi keputusan yang kurang bijak tetapi pengeluaran
sudah dilakukan dan tidak dapat diperoleh kembali dengan menutup usaha.
Dalam
praktiknya, banyak perusahaan tidak bisa membedakan biaya tertanam dan tetap.
Amortisasi pengeluaran modal besar dan memperlakukannya sebagai biaya tetap
tahunan juga menyederhanakan analisis ekonomi atas operasi suatu perusahaan.
Ketika harus membedakan biaya hangus dengan biaya tetap maka perlu memahami
tentang buaya marginal dan rata-rata. Biaya marginal (MC) terkadang disebut
sebagai biaya incremental yaitu peningkatan biaya yang diakibatkan dari
produksi satu unit output tambahan. Karena biaya tetap tidak berubah ketika
tingkat output perusahaan berubah, biaya marginal sama dengan peningkatan biaya
variabel demikian kita dapat menuliskan biaya marginal sebagai MC = ∆VC/∆q =
∆TC/∆q.
ATC (biaya total
rata-rata) adalah biaya total rata-rata yang digunaan secara bergantian dengan
AC dn biaya ekonomi rata-rata adalah
biaya total perusahaan dibagi denga tingkat outputnya TC/q. ATC memiliki dua
komponen biaya tetap rata-rata yaitu biaya tetap dibagi dengan tingkat output
FC/q dan biaya variabel rata-rata yaitu biaya variabel dibagi dengan tingkat
output, VC/q.
Biaya
Dalam Jangka Pendek
Hubungan
antara produksi dan biaya secaa lebih mendetail dengan berkonsentrasipada biaya
perusahaan yang dapat merekrut tenaga kerja sebanyak mungkin pada upah tetap w.
Biaya marginal MC adalah perubahan baiya variabel atas perubahan 1 unit output
(yaitu ∆VC/∆q). Tetapi perubahan dalam biaya variabel adalah biaya perunit dari
tenaga kerja tambahan w dikalikan jumlah tenaga kerja tambahan ∆L yang
diperlukan untuk menghasilkan output tambahan karena ∆VC = w∆L/∆q, maka MC = ∆VC = w∆L/∆q.
Tenaga kerja tambahhan yang dibutuhkan untuk memperolh satu unit output
tambahan adalah ∆L/∆q = 1/ MPL sehingga
MC = w/MPL
Hasil marginal yang makin menurun berarti bahwa
produk marginal tenaga kerja berkurang saat kuantitas tenaga kerja yang
dipekerjakan meningkat. Akibatnya ketika terjadi hasil marginal yang makin
menurun, biaya marginal akan meningkat saat output bertambah. Bentuk kurva
biaya memperlihatkan bagaimana berbagai ukuran biaya berubah saat output
berubah. Bagian atas menunjukkan biaya total dan dua komponennya biaya variabel
dan biaya tetap sedangkan bagian bawah menunjukkanbiaya marginal dan biaya
rata-rata.
Pada (a) biaya total TC
merupakan penjumlahan vertical biaya tetap FC dan biaya variabel VC. Pada (b)
biaya total rata-arta ATC adalah penjumlahan biaya variabel rata-rata AFC.
Biaya marginal MC memotong kurva biaya variabel rata-rata dan biaya total
rata-rata pada titik minimum keduanya.
Hubungan rata-rata dan
marginal, kurva ATC menunjukkan biaya total rata-rata produksi. Karena biaya
total rata-rata merupakan penjumlaha biaya variabel rata-rata dan biaya
tetap rata-rata serta kurva AFC menurun,
jarak vertical antara kurva ATC dan AVCC menurun saat output bertambah. Kurva biaya
AVC mencapai titik minimumnya pada output yang lebih rendah ketimbang kurva
ATC. Harl ini karena MC = AVC pada titik minimumnya karena ATC selalu lebih
besar ketimbang AVC dan kurva biaya marginal MC meninkgat, titik minimum kurva
ATC pasti berada di atas dan sebelah kanan titik minium kurva AVC.
Biaya total sebagai
suatu aliran, bahwa output perusahaan diukur sebagai suatu aliran: perusahaan
menghasilkan sejumlah unit tertentu pertahun. Dengan demikian biaya total
adalah suatu aliran. Biaya marginal dan rata-rata adalah konsep penting.
Pengetahun akan biaya jangka pendek sangat penting bagi perusahaan yang
beroperasi dalam situasi dimana kondiisi permintaan slalu berfluktuasi. Apabila
perusahaan saat in berproduksi pada tingkat output dimana biaya marginal
melonjak tajam, dan apabila permintaan mungkin meningkat dimasa depan, pihak
manajemen mungkin ingin menambah kapasitas produksi untuk menghindari biaya
yang lebih tinggi.
Biaya
Dalam Jangka Panjang
Dalam jangkaa panjang,
perusahaan memiliki lebih banyak flesibilitas. Perusahaan dapat menambah
kapasitasnya dengan mengekspansi pabrik lama atau membangun ppabrik baru; atau
bisa juga mengekspansi atau mengkontraksi tenaga kerjanya dan dalam beberapa
kasus, dapat juga mengubah rancangan produk atau memperkenalkan produk baru.
Dalam jangka panjang terdapat biaya penggunaan modal, biaya ini merupakan buaya
tahunan dari memiliki dan menggunakan aset modal yang sama dengan penyusutan
ekonomi ditambah pendapatan bunga yang hilang. Biaya penggunaan modal = penyusuttan
ekoomi + (Bunga) (Nilai Modal). Kita juga dapat menyatakan biaya peenggunaan modal sebagai nilai per
dolar moal; r = Tingkat penyusutan + bunga.
Persoalan mendasar yang
dihadapi oleh seluruh perusahaan yaitu bagaimana memiliki input untuk
memproduksi sejumlah output tertentu dengan biaya minimum. Jumlah tenaga kerja
dan modal yang digunakan perusahaan tentu saja bergantung pada hara iput
tersebut. Harga modal dalam jangka panjang, perusahaan dapat mengatur jumlah
modal yang digunakannya. Sekalipun modal tersebut mencakup mesin khusus yang
tidak memiliki kegunaan alternative, pengeuaran atas mesin ini tidaklah hangus
dan harus diperhitungkan; perusahaan memutuskan secara prospektif berapa banyak
modal yang harus diperoleh.
Seperti yang telah
dijelaskan, modal sering kali disewakan ketimbang dibeli. Tingkat sewa biaya
menyewakan satu unit modal pertahun. Dengan mengamati biaya mendapatkan input
faktor produksi, yang dapat digabarkan oleh garis isokos perusahaan. Garis
isokos menunjukkan seluruh kombinasi yang mungkin dari tenaga kerja dan modal
yang dapat dibeli untuk biaya total tertentu. Untuk dapat melihat garis isokos,
ingat kembali bahwa biaya total C memproduksi output tertentu dinyatakan oleh
penjumlahan biaya tenaga kera perusahaan wL dan biaya midalyya rK; C =wL + rK.
Jika kita menuliskan kembali persamaan biaya total sebagai persamaan garis
lurus, maka didapatkan K = C/r – (w/r)L berarti garis isokos memiliki
kemiringan ∆K/∆L = -(w/r) yang merupakan rasio tingkat upa terhadap tingkat
sewa modal
Ketika pengeluaran
atas seluruh input meningkat, kemiringan garis
isokos tidak berubah karena harga input tidak berubah. Akan tetapi titik
potongnya meningkat.
Kurva isokos menggambarkan kombinasi input
produksi yang berbiaya sama bagi perusahaan, kurva isokos C1
bersinggungan dengan isokuan q1 dapat diproduksi pada biaya minimum
dengan input tenaga kerja L1 dan input modal K1.
Kombinasi input lainnya L2, K2 dan L3, K3
menghasilkan output sama tetapi pada biaya yang lebih tinggi.
Karena menghadapi kurva isokos C1
perusahaan memproduksi output q1 pada titik A dengan menggunakan L1
unit tenaga kerja dan K1 unit modal. Ketika harga tenaga kerja
meningkat, kurva iokos menjadi lebih curam, meningkat, kurva isokos menjadi
lebih curam, output q1 sekarang dihasilkan pada titik B pada kurva
isokos C2 dengan menggunaakan L2 unit tenaga kerja dan K2
unit modal.
MRTS = -∆K/∆L = MPL/MPK
Aris isokos memiliki kemiringan ∆K/∆L =
-w/r. berarti etika perusahaan meminimalkan biaya dalam memproduksi output
tertentu, syarat berikut ini berlaku:
MPL/MPK = w/r
Kita dapat mengubah sedikit syarat
tersebut menjadi:
MPL/w = MPK/L
MPL/w adalah output tambahan
yang berasal dari dolar tambahan yang dihabiskan untuk tenaga kerja.
Minimasi
Biaya dengan Berbagai Tingkat Output
Kurva yang melewatii
titik-titik singgung antara garis isokos dan isokuan perusahaan merupakan jalur
ekspansi. Jalur ekspansi menggambarkan kombinasi tenaga kerja dan modal yang
dipilih perusahan untuk meminimalkan biaya pada setiap tingkatan output. Jalur
ekspansi berbentuk garis lurus dengan kemiringan ∆K/∆L. jalur ekspansi perusahaan memuat
informasi yang sama seperti kurva biaya total jangka panjangnya C(q). Untuk
beralih dari jalur ekspansi ke kurva biaya, maka harus mengikuti tiga langkah
berikut ini:
1. Pilihlah
tingkat output yang ditunjukkan oleh garis isokuan kemudia carilah titik
singggung dari isokuan tersebut dengan garis isokos.
2. Dari
garis isokos yang dipilih, carilah biaya minimum dalam memproduksi tingkat
output yang telah dipilih.
3. Buatlah
grafik kombinasi output-biaya
Ketika perusahaan
beroperasi dalam jangka pendek, biaya produksinya mungkinn tidak akan minimal
karena adanya ingleksibilitas dalam penggunaan input modal. Output pada awalnya
berada pada tingkat qr pada jangka pendek, output q2 dapat diproduksi hanya
dengan menambahkan tenaga kerja dari L1 ke L3 karena
modal tetap berada pada K1. Pada jangka panjang, output yang sama
dapat diproduksi lebih murah dengan menambah tenaga kerja dari L1 ke
L2 dan modal dari K1 ke K2. Biaya produksi
lebihh besar ketika modal tetap dikarenaka perusahaan tidak mampu
menybtitusikan modal yang relative murah atas tenaga kerja yang lebih mahal
saat mengembangkan produksinya, infleksibelitas ini terlihat dalam jalr
ekspansi jangka pendek yang berbentuk garis lurus dari titik asal dan kemudian
menjadi garis horizontal ketika input madl mencapai K1.
Dalam jangka panjang,
kemampuan untuk mengubah jumlh modal memugkinkan perusahaan mengurangi biaya.
Kurva biaya marginal jangka panjang (long-run marginal cost-LMC) dapat
diperolehh dari kurva biaya rata-rata jangka panjang: kurva ini mengukur
perubahan biaya total jangka panjang ketika bertambah seara incremental. LMC
terletak dibawah kurva biaya rata-rata jangka panjang ketika LAC menurun dan
terletak diatasnya ketika LA meningat. Kedua kurva berpotongan pada A, dimana
kurva biaya rata-rata jangka panjang mencapapi titik minimumnya.
Ketika perusahaan
berproduksi pada output dimana biaya rata-rata janka panjang LAC menurun, biaya
marginal jangka panjang LMC bertambah, LMC lebih rendah daripada LAC.
Sebaliknya ketka LAC bertambah, LMC lebih besar daripada LAC. Kedua kurva
berrpotongan pada A dimana kurva LAC mencapai titik minimunya.
Ketika output
bertambah, biaya rata-rata perusahaan dalam memproduksi output tersebut akan
menurun, setidaknya pada suatu titik tertentu. Hal ini bisa terjadi akibat
beberapa alasan yaitu:
1. Jika
perusahaan beroperasi pada skala yangg lebih besar, tenaga kerja dapat
berspesialisasi dalam kegiatan yang paling produktif bagi mereka.
2. Skala
dapat memberikan fleksibbilitas. Dengan mengubah kombinasi input yang digunakan
untuk menghasilkan output perusahaan, manajer dapat mengatur proses produksi
secara lebih efektif.
3. Perusahaan
bisa saja memperoleh sebagian input produksi pada biaya yang lebih rendah
karena membelinya dalam jumlah besar dan dengan demikian dapat menawar harga
yang lebih baik.
Akan tetapi, pada
situasi tertentu, bisa saja biaya rata-rata produksi mulai bertambah seiring
bertambahnya output. Terdapat tiga alasan atas pergeseran ini yaitu:
1. Setidaknya
dalam jangka pendek, ruang pabrik dan mesin mempersulit tenaga kerja utuk
melakukan tugas mereka secara efektif.
2. Mengelola
perusahan yang lebih besar menjadi lebih kompleks dan inefisien ketika sejumlah
tugas bertambah
3. Keuntungan
membeli dalam jumlah besar mungkin menghilang begitu kuantitas tertentu telah
dicapai hingga taraf tertentu, pasokan input penting yang tersedia mungkin
terbatas, sehingga menaikkan biaya.
Untuk menganalisis
hubungan antara skala operasi perusahaan dan biayanya kita perlu menyadari
bahwa ketika proporsi input berubah, jalur ekspansi perusahaan tidak lagi
berbentuk garis lurus, dan konsep skala hasil tidak lagi berlaku. Perusahaan
mengalami skala ekonomis ketika dapat menambah outputnya dua kali lipat dengan
biaya yang bertambah kurang dari dua
kali lipat. Beitupun juga terjaddi skala ddisekonomis ketika menambah output
dua kali lipat membutuhkan biaya yang meningkat dengan kasus khusus, tetapi
lebih bersifat umum karena mencerminkan proporsi inut yang berubah ketika
perusahaan mengubah tingkat produksinya. Skala hasil yang meningkat merupakan
output bertambah lebih dari dua kali lipat ketika kuantitas seluruh input
bertambah dua kali lipat, sedangkan skala ekonomis merupakan output yang
bertambah dua kali lipat mebutuhkan biaya yang kurag dari dua kali lipat.
Dkala ekonomis sering
kali diukur dalam bentuk elastisitas biaya output Ec. Ec
merupakan persentase perubahan biaya produksi akibat adanya penambahan 1 persen
output.
Ec =
(∆C/C)/(∆q/q)
Untuk melihat bagaimana
Ec berkaitan dengan pengukuran biaya pada umumnya, maka persamaanya
dapat ditulis kembali seperti : Ec = (∆C/∆q) / (C/q) = MC/AC
Hubungan atara biaya jangka penek dan
jangka panjang dapat dilihat pada kurva. Kurva biaya rata-rata jangka panjang
ditunjukkan oleh bagian kurva biaya rata-rata jangka pendek yang saling
bersilangan karena menunjukkan biaya produksi minimum pada tingkat output
berapapun. Kurva biaya rata-rata jangka panjang merupakan kurva amplop
(envelop) dari kurva biaya rata-rata
jangk pendek karena menghubungkan atau mengelilingi kurva-kurva jangka pendek.
Produksi
dengan Dua Output – Skop Ekonomis
Perusahaan cenderung
mendaatkan keuntunan produksi atau bbiaya ketika memproduksi ua produk atau
lebih. Keuntungan ini dapat berasal dari penggunaaan gabungan input atau
fasilitas produksi, program pemasaran gabungan atau mungkin penghematan biaya
dalam bidang administrasi umum. Untuk mempelajari keuntungan ekonomi dari
produksi gabunga, maka dapat diamati dari kurva transformasi produk. Kurva
transformasi produk menunjukkan berbagai kombinasi dari ua output (produk) yang
berbeda yang dapat dihasilkan dengan sejumlah input tertentu. Kurva
transformasi produk memiliki kemiringan negative karena mendapatkan lebih
banyak satu output, perusaahaan harus mengorbankan sebagian output lain.
Kurv transformai produk
menggambarkan berbagai kombinasi dua outpu yang dapat dihasilkan dengan input
produksi yang jumlahnya tetap. Kurva transformasi produk O1 dan O2
membengkok keluar atau cekung karena terdapat skop ekonomis dalam produksi.
Situasi dimana output
gabungan dari satu perusahaan lebih besar ketimbang output yang dapat dicapai
oleh dua perusahaan berbeda yang maing-masing menghasilkan atu produk disebut
skop ekonomis sedangkan situasi dimana output gabungan dari satu perusahaan
lebih kecil ketimbang output yang dapat dicapai oleh dua perusahaan berbeda
yang masing-masing menghasilkan satu produk. Tidak ada hubungan langsung antara
sala ekonomis dan skop ekonomis. Perusahaan dengan dua output dapat menglami
skop ekonomis meskiput produksinya melibatkan skala disekonomi.
Taraf dimana skop
ekonomis juga dapat ditentukan dengan mengamati biaya perusahaan. Jika lebih
banyak output daripada dua perusahaan independen yan berbeda, maka biaya yang
ditimbulkan satu perusahaan tersebut untuk menghasilkan dua produk lebih rendah
ketibang biaya yang ditanggung perusahaan independen. SC =
C(q1) merupakan biaya
memproduksi hanya output q1, C(q2) adalah biaya
memproduksi hanya output q2 dan
C(q1,q2) adalah biaya gabungan dalam memproduksi
kedua output.
Perubahan
Dinamis dalam Biaya – Kurva Pembelajaran (Learning Curve)
Ketika pihak manajemen dan tenaga kerja
memperoleh pengalaman dalam produksi, biaya marginal dan rata-rata perusahaan
dalam memproduksi sejumlah output tertentu pada akhirnya menurun karena:
1.
Tenaga kerja sering kali memakan waktu
lebih lama untuk menyelesaikan tugas pada masa-masa awal meeka mengerjakannya.
Saat makin berpengalaman, kecepatan mereka bertambah.
2.
Manajer belajar untuk menyusun proses
produksi secara lebih efektif dari aliran bahan mentah hingga pengelolaan
produksi baran itu sendiri.
3.
Perancang produk yang pada awalnya
khawatir akan rancangan produk mereka mungkin memperoleh cukup pengalaman untk
bisa menoleransi rancangan yang menhemat biaya tanpa menambah kecacatan.
4.
Pemasok belajar untuk memproses bahan
mentah yang dibutuhkan secara lebih efektif dan mewujudkan keuntungan ini dalam
bentuk biaya yang lebih rendah.
Grafik yag menghbungkan
jumlah input yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan setiap unit output
dengan output kumulatif disebut kurva pembelajaran (learning curve). Untuk
mendapatkan kurva pembelajaran dibutuhkan fungsi L = A + BN –β.
Dimana N adalah unit kumulatif output yang dihasilkan dan L adalah input
tenaga kerja per unit output. A, B dan β adalah konstanta, dengan A dan B
positif, dan β antara 0 dan 1. Ketika N sama dengan 1, L sama dengan A + B,
sehingga A + B mengukur tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan nit
output pertama. Ketika β sama dengan 0, input tenaga kerja perunit output tetap ama ketika output
kumulatif meningkat; tidak ada pembelajaran. Ketika β positif dan N membesar, L
mendekati A. A dengan demikian menunjukkan input tenaga kerja perunit output
menurun ketika pembelajaran terjadi.
Biaya produksi suatu
perusahaan mungkin menurun dari waktu ke waktu ketika manajer dan tenaga kerja
menjadi lebih berpengalaman dan efektif dalam menggunakan pabrik dan peralatan
yang ada. Kurva pembelajaran menunjukkan taraf dimana jam kera yang dibutuhkan
perunit output akhirnya menurun ketika output kumulatif meningkat.
Kurva pembelajara
adalah aspek penting bagi perusahaan yang ingin memprediksi biaya produksi dari
suatu produk baru. Karena terdapat kurva pembelajara, kebutuhan tenaga kerja
perusnitpun menurun seiring meningkatnya produksi.
Mengestimasikan
dan Memprediksi Biaya
Fungsi yang mengaitkan antara biaya
produksi dengan tingkat output dan variabel lain yang dapa dikendalikan oleh
perusahaan disebut fungsi biaya. Suatu bisnis yang operasinya berekspansi atau
berkontraksi harus memprediksikan berappa biaya yang akan berubah ketika output
berubah. Jika kita memungkinkan bentuk kurva biaya rata-rata seperti huruf U
dan biaya marginal yang tidak konstan, maka kita hars menggunakan fungsi biaya
yang lebih kompleks. Salah satu kemungkinannya adalah fungsi biaya kuadrat VC =
βq + yq2. Fungsi ini menyiratkan kurva biaya marginal ggaris lurus
dalam betuk MC = β + 2yq. Jika biaya marginal tidak linear, maka menggunakan
fungsi biaya kubik VC = βq + yq2 + δq3. Fungsi biaya
dapat sulit untuk diukur karena data output seringkali menggambarkan agregasi
dari berbagai jenis produk, data biaya sering kali diperoleh langsung dari
informasi pembukuan yang kerap mengabaikan biaya oportunitas, alokasi biaya
pemeliharaan dan biaya pabrik lain terhadap suatu produk tertentu aka sulit
ketika perusahaan berupa konglomerasi yang menghasilkan lebih dari satu linik
produk.
Ketika Ec = 1, SCI = 0 dan
tidak terjadi skala ekonomis ataupun disekonomis. Ketika Ec lebih
bear dari satu, CI menjadi negative dan terjadi skala disekonomis. Ketika Ec
kurang dari satu, SCI mnjadi positif dan terjadi skala ekonomis.
Halo ,
ReplyDeleteKami dari tim adshort.icu , jaringan periklanan short url terkemuka , ingin memberikan penawaran kerja sama untuk website anda.
Kami mengundang anda untuk bergabung menjadi publisher kami, anda berkesempatan mencoba jaringan penyingkat url kami dan menambah jumlah penghasilan anda.
Anda bisa menghasilkan uang dengan cara menyingkat url di website kami , setiap kali url yang telah anda singkat mendapatkan kunjungan valid anda akan mendapatkan beragam jumlah pembayaran tergantung dari negara pengunjung. sebagai contoh dibawah ini :
Rate payout kami untuk pengunjung unik USA saat ini berkisar antara 10-17$ , Rate untuk pengunjung unik negara indonesia antara 3-10$ dan selengkapnya bisa anda temukan dihalaman website kami.
Anda bisa membuka dihalaman website kami informasi lengkap tentang rate payout untuk tiap negara , rate payout akan selalu kami update setiap hari menyesuaikan bid harga terbaik di pasar.
Selain menyingkat url anda juga bisa mendapatkan tambahan penghasilan dengan cara mengajak teman anda ( system refferal) untuk bergabung bersama kami.
Pembayaran jumlah minimal 1$ proses withdraw adalah setiap hari ketika saldo anda telah mencapai jumlah 1$ anda bisa melakukan penarikan.
Proses withdraw / penarikan dana bisa di proses melalui paypal , ATM Bank transfer dan pulsa (Khusus untuk negara indonesia).
Beberapa waktu kedepan kami juga akan mengadakan beragam event dan kontes tingkat nasional , silakan anda ikuti berita berita di website kami untuk info selengkapnya.
Anda bisa menghubungi kami melalui kontak form di website , via live chat atau melalui email alamat email ini.
Terima kasih atas waktu anda , sekian dari kami , kami tunggu kehadiran anda , kita capai sukses bersama.
Salam hangat ,
Publisher Manager
www.adshort.icu
Cindy Prameswari
WA : 082136700776